Kupikir sesekali aku perlu melakukannya!
Yeah, sebuah tindakan egois untukku sendiri. Kapan terakhir kali aku
bersenang-senang? Kesenangan buatku (kadang) agak berbeda buat kebanyakan
orang. Jika dihitung, okay aku memang
bersenang-senang dengan MP3 yang diputar sepanjang pagi sebelum berangkat
kerja. Yeah, aku bersenang-senang ketika menonton drama romantis yang sama,
jelas aku bahagia dengan buku-buku yang kubaca. Dan ternyata, pergi ke suatu
tempat yang belum pernah didatangi adalah jenis kesenangan yang berbeda.
Tinggalkan yang harus dikerjakan dan pergi begitu saja.Ternyata begitu mudah.
Jadi, kemarin pas tanggal 25 Desember
setelah empat tahun tinggal di KSB akhirnya aku menginjakkan kaki di pulau
Kenawa! Berasa memiliki pulau punyaku sendiri. Dan, apa yang langsung
dipikirkan oleh kepalaku? Aku harus datang lagi ke sana pada saat musim panas.
Mungkin, menginap. Pulau itu bagus buat tempat menyepi. Tenang, damai, aku suka
suasananya aku suka udaranya, aroma laut, langit biru dengan gulungan awan
putih, nyanyian angin dan musik yang diciptakan ombak.
Salah satu hal terbaik adalah aku baru sadar
bahwa setahun belakangan aku nyaris tak punya teman bicara dan ta ra untungnya
aku punya rekan perjalanan yang adalah seorang pendengar yang baik. Jadi, aku
bicara tanpa henti dan salah satu hal hebat dari bertemu
orang-baru-yang-mungkin-takkan-pernah-lagi-bertemu-denganmu adalah kamu tak
khawatir untuk membicarakan apapun. Terima kasih Gama untuk mendengar ocehanku
dan tidak menunjukkan tampang bosan.
Duduk di atas bukit dan melihat laut dan
langit yang nyaris tak berbatas. Berada di tempat yang lebih tinggi dari
biasanya, untuk beberapa saat otakku tak memikirkan banyak hal yang aku
khawatirkan (raport udah jadi semalam sebelumnya, aku tak memikirkan Cerber yang
deadline-nya 20 Januari, resolusi yang gagal juga resolusi yang baru, aku
bahkan tak mau berpikir tentang apapun)Aku cuma menikmati dan menyadari bahwa
ternyata ada suatu tempat dimana aku bisa merasa damai selain di atas sajadah lima
waktu perhari ketika aku berdoa.
Suatu perjalanan, jika mereka menuliskan tentang betapa indah tempatnya atau
merekomendasikan tempat itu untuk didatangi. Kamu tahu bahwa itu bagi mereka
yang adalah petualang sejati. Tapi, buatku mengunjungi suatu tempat (seperti
pulau tak berpenghuni) berarti sebuah cara untuk menenangkan pikiran dari
hal-hal yang kadang membuatku mengecek
jam dan bertanya “Sudahkah melakukan sesuatu atau menyelesaikan tugasku saat
ini?“
Dan
pelajarannya adalah kadang kita harus memberi jeda pada hidup kita.
Aku suka perjalanan dengan perahu nelayan karena
aku selalu suka lautan (tapi entah kenapa aku tak begitu suka pantai apalagi
yang dihiasi sampah dari mereka yang mengunjungi alam tapi tak menghormati alam
sebagai tuan rumah -_- ) Dalam perjalan pulang kami menghadapi hujan di tengah lautan,
aku suka sensasinya, dan bersyukur sambil bertanya-tanya, entah bagaimana
mereka bertahan berjam-jam—para pencari suaka yang harus meninggalkan tanah
kelahirannya untuk kehidupan baru mereka.
Sebuah catatan diakhir Desember. Untuk
tempat yang indah, untuk rekan perjalanan dan pendengar yang baik, dan untuk
menjernihkan pikiran kusut setahun belakangan.
perjalanan yang hebat :)
BalasHapus