Judul Buku : For One More Day
(Satu Hari Bersamamu)
Jenis Buku : Fiksi
Penulis :
Mitch Albom
Alih Bahasa : Olivia Gerungan
Desaian dan
Ilustrasi Cover : Eduard Iwan Mangopang
Penerbit : PT.
Gramedia Pustaka Utama
Cetakan I : Desember 2007
Tebal : 248
halaman
ISBN : 979-22-3433-0
For One More Day adalah kisah tentang seorang ibu dan anak
laki-lakinya, kasih sayang abadi seorang ibu, dan pertanyaan berikut ini: Apa
yang akan kaulakukan seandainya kau diberi satu hari lagi bersama orang yang
kau sayangi, yang telah tiada?
Ketika masih kecil, Charley Benetto
diminta untuk memilih oleh ayahnya, hendak menjadi "anak mama atau anak
papa, tapi tidak bisa kedua-duanya." Maka dia memilih ayahnya, memujanya―namun
sang ayah pergi begitu saja ketika Charley menjelang remaja. Dan Charley
dibesarkan oleh ibunya, seorang diri, meski sering kali merasa malu akan
keadaan ibunya serta merindukan keluarga yang utuh.
Bertahun-tahun kemudian, ketika
hidupnya hancur oleh minuman keras dan penyesalan, Charley berniat bunuh diri.
Tapi gagal. Dia justru dibawa kembali ke rumahnya yang lama dan menemukan hal
yang mengejutkan. Ibunya― yang meninggal delapan tahun silam―masih tinggal di
sana, dan menyambut kepulangannya seolah tak pernah terjadi apa-apa.
***
"Biar kutebak. Kau ingin tahu
kenapa aku mencoba bunuh diri." Itulah kalimat pembuka dari Charles
'Chick' Benetto. Agak aneh bagi mereka yang tidak putus asa dan depresi untuk
menginginkan mati ketika mereka diberi anugerah kehidupan. Chick ingin mati
karena dia tenggelam dalam penyesalan dan rasa bersalah yang dalam― kepada
Maria, putrinya, mantan istrinya Catherine, ibunya Posey Benetto dan
lebih-lebih pada dirinya sendiri. Semuanya bermula dari pilihan yang diajukan
sang ayah yang begitu dipujanya,"
untuk menjadi anak mama atau anak papa, tapi tidak bisa kedua-duanya."
Dia memilih anak ayah, lalu ditinggalkan tapi tetap berharap untuk selamanya
menjadi anak ayah walaupun harus menyakiti ibu yang begitu menyayanginya.
Apa jadinya jika pria yang
menggantungkan dirinya pada minuman keras sebagai pelarian dari masalah-masalahnya
tiba-tiba mendapati dirinya tak mendapat undangan di hari pernikahan putri
tunggalnya, Maria. Kesimpulan dangkal Chick menyebut dirinya tak layak untuk
menjadi bagian dari kehidupan keluarganya. Singkatnya hal itu menghancurkannya,
membuatnya merana, putus asa dan ingin menghentikan penderitaannya dengan satu
jalan; kematian.