Penulis: Helen Fielding
Alih Bahasa: Amelia Listiani
Desain Sampul: Marcel A.W.
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Kedua: April 2003
ISBN: 979-22-0233-1
Blurb:
56,7 kg (seandainya aku bisa tetap di bawah 57kg dan
tidak terus naik-turun seperti mayat tenggelam, tenggelam dalam lemak) unit
alkohol 2 (bagus), rokok 17 (buruk, tapi aku mulai berhenti besok), kalori 775
(pokoknya besok harus sudah berbobot 54 kg)
Bridget Jones, wanita lajang berusia tiga
puluhan, merasa yakin dirinya akan
bahagia jika:
1. Berhasil menurunkan berat badan
2. Berhenti merokok
3. Punya ketengangan batin
Karena belum mempunyai pacar, orang-orang di
sekitarnya berusaha menjodohkan Bridget dengan beberapa pria. Salah satunya
Mark Darcy, duda dan pengacara kaya yang serius, pendiam dan berpenampilan agak
kuno. Bridget tidak memedulikan Mark karena ia jatuh cinta pada bosnya di
perusahaan penerbitan, Daniel Cleaver yang ganteng, modern dan mata keranjang.
Sampai suatu hari Daniel mengkhianatinya...
Bridget Jones's Diary memotret kehidupan wanita yang
mulai panik membayangkan mereka akan hidup sendirian karena belum juga
menemukan pria impian. Ini juga kisah tentang pergulatan wanita tahun 1990-an,
yng terus berupaya memperbaiki diri agar bisa diterim di dunia yang kejam, yang
segalanya ditentukan penampilan luar.
***
Setelah 'serius'
membaca sastra klasik saya pikir saya rehat sejenak untuk sesuatu yang lebih fun. Chicklit
jadi pilihan dan walau sudah menonton filmnya, tidak salah untuk membaca
novelnya. Dan seperti yang saya harapkan membaca buku harian si Bridget jelas
sangat menyenangkan. Saya berpikir seperti membaca rahasia seseorang tapi
Bridget kan bocor banget jadinya tak perlu deg-degan membacanya atau sungkan
karena melanggar privacy-nya.
Tapi deg-degan juga sih ketika
memposisikan diri sebagai Bridget yang mendatangi Pesta Buffet Kari Kalkun
Tahun Baru keluarga Alconbury dan bertemu Mark Darcy yang adalah tipeku (Kalau
Bridget sih masih terobsesi dengan Daniel Cleaver) yang mengajukan pertanyaan
seksi "Apakah kau membaca, ah .... Ada buku bagus yang kau baca
akhir-akhir ini?" kalau Bridget adalah saya maka dengan antusiasnya saya
mengatakan bahwa belakangan saya membaca novel pemenang Pulitzer juga kumpulan
cerita pendek karangan Sastrawan Prancis. Sayang dengan asal Bridget menyebut
buku Backlash-nya Susan Faludi yang terdengar keren! Jika Bridget adalah saya
maka tak lama akan ada kencan dengan Mark Darcy yang dipastikan sepekan
setelahnya kami akan menyadari bahwa sesungguhnya kami tak ditakdirkan bersama
yang artinya nyaris takkan ada yang menarik untuk bisa diceritakan.
Bridget mengabaikan Mark, ya ampun
apa yang menarik sih dari si Darcy itu? dan kenapa pula ibu dan Una Alconbury
ngebet banget? huh! Di sana ada Cleaver
yang seksi tauk! Dan perjalanan cinta Bridget dan Daniel dimulai! berawal dari
email nakal tentang rok mini Bridget. Sumpah Daniel membuat gila dan bergairah,
ups!
Saya harus bilang bahwa saya
menyukai Bridget, terlepas dari kecanduan juga obsesinya akan rokok, alkohol,
ketenangan batin dan juga berat badan serta kalori. Dia lucu dan membuat
tertawa dengan berbagai kejadian dalam hidupnya yang berwarna. Saya suka cara
bertutur dalam novel ini, ringan, kocak, dan ceplas-ceplos yang khas, namun Helen
Fielding meramunya secara cerdas, misal:
- Teori
dari Tom tentang, kaum homoseksual dengan wanita lajang
usia 30-an memiliki ikatan alami: keduanya terbiasa mengecewakan orang tua
dan diperlakuan sebagai orang sinting oleh masyarakat.
- Daftar ilustrasi panjang pria pengecut
menurut Sharon: Seorang teman sudah
pacaran tiga belas tahun dan pacarnya bahkan menolak membahas topic hidup
bersama; teman lain berkencan epat belas kali dengan seorang pria yang
kemudian mendepaknya karena menganggap hubungan itu terlalu serius; teman
lain dikejar secara membabi buta oleh seorang pria selama tiga bulan,
hanya untuk mendapati si pria itu
meninggalkannya tiga minggu
setelah si wanita menyerah menyerah dan mengulangi seluruh proses
pengejaran itu pada sahabat karib si wanita.
- Juga
pada paragraf di halaman 267: Ketika seseorang meninggalkanmu, bisa
saja kau merindukannya , atau seluruh dunia kecil yang sudah kalian ciptakan
runtuh dan segala yang kaulihat
atau lakukan mengingatkanmu akan orang itu, namun yang paling buruk adalah
pikiran bahwa ia mengujimu, dan
akhirnya semua hal yang berarti bagimu
DITOLAK oleh orang yang kaucintai.
Jelas saja kepercayaan dirimu luluh lantak bagaikan sandwich dilindas
kereta api.
Selain itu adegan konyol-menyedihkan
di pesta Pastor dan Pelacur yang gagal sukses membuat saya tertawa. Serta kekonyolan
yang menyakitkan ketika Bridget mencoba membuktikan ketidaksetiaan Cleaver yang
ternyata benar dengan menemukan Suki di loteng Cleaver sedang telanjang. Dan drama Julio, pacar ibu Bridget
si kriminal yang dirasuk cinta yang buta yang membuatnya
sukses ditangkap, yeah berkat kecerdasan Darcy, begitulah. Cerita ini seru,
kocak, dan menghibur. Kisah ini semacam cemilan yang walau ringan dia akan
menambah kalori dan boom mengubah
bentuk tubuh, membuat kecanduan seperti rokok dan alkohol, walau sadar itu tak
berguna tapi jika mengabaikannya, yeah membuat gelisah. Bridget cerdas, segar
dan menggiurkan. Dan kupikir buku ini untuk tantangan a funny book. Pesan moralnya, jadilah diri sendiri dan jangan
menempatkan hati pada pria brengsek yang hanya menjadikanmu objek obsesif horny-nya selama di sana masih ada pria
rekomendasi dari mereka yang khawatir soal kehidupan asmaramu.
Hm... kalau saja....
BalasHapus