![]() |
"What is your idea of a
perfect morning?" ketika aku menanyakannya, kamu
tertawa kecil. Tawamu memudar berganti senyum yang menawan. Aku suka keduanya.
Di atas segalanya aku suka kamu yang terlihat bahagia.
"Pagi adalah saat terbaik untuk
perayaan. Pagi itu indah, membawa harapan, kesempatan, dan yang terbaik ketika
membuka mata, kamu masih diberi kehidupan. Bangun dan bersyukur, lalu ...
Selamat datang hari baru, aku siap menjalanimu. Jangan lupa tentang sarapan
lezat dan musik yang membuatmu bersemangat, Bob Marley bagus tapi boleh juga
Queen atau Kiss atau The Beatles. Sesuatu yang baru juga tak masalah, Brighter
Than Sunshine dari Aqualung, mungkin? Oh
jangan bicarakan musik atau aku takkan berhenti mengoceh. Aku suka musik,
pendengar yang baik tapi tak menguasai satu instrumen-pun. Payah. Parah! "
Kamu menutup wajahmu, menghalangi malu agar tak tertangkap mataku. Pipimu
bersemu dan tawamu membuatku menyadari betapa indahnya dirimu. Aku suka sinar
matamu yang berbinar ketika kamu membicarakan hal yang menyenangkan hatimu.
Bolehkah aku menipu diri, menganggap bahwa akulah yang menjadi alasan
bahagiamu?