Keterangan Buku:
Judul:
Saya Nakal
Penulis:
Ilona
Lammertink
Ilustrasi: Els
Vermeltfoort
Penerbit: Clavis
Indonesia
Tema: Imajinasi
Jumlah Halaman:
32 Halaman
Rating: 4/5
Blurb:
Karli adalah
seorang anak perempuan yang ceria dan penuh semangat. Terkadang dia melakukan
berbagai hal yang tidak diizinkan. Mengambil permen dari lemari nenek, mencabut
wortel dari tanah tanpa izin, dan ‘membantu’ tukang cat mewarnai dinding
gudang. Dan setiap kali melakukannya, Karli mengatakan itu bukan perbuatannya,
terapi perbuatan “Karli yang nakal”.
Review:
Jatuh
cinta pada pandangan pertama pada tokoh Karli. Lihat saja tampangnya di cover!
Campuran ekspresi lucu dan berpikiran jauh.
Apa
sih yang ada dalam pikiran Karli?
Yuk
baca dan cari tahu, hihi.
Karli
ini bocah perempuan yang imajinatif, quirky, tapi loveable. Ada
Aaajaaaaa ide jail tapi cemerlang yang mampir di kepalanya. Niat Karli sih
tidak nakal, tapi apa yang diperbuatnya menurut orang lain adalah kenakalan,
dan dengan polos Karli akan menjawab, bukan dia yang melakukannya. Tapi Karli
yang nakal!
Siapa sih Karli yang nakal
ini?
Apa selain “nakal” Karli ini juga suka “berbohong” ?
Buku ini untuk anak 4+ tapi sebagai orang dewasa, saya sungguh menikmatinya. Jadi maafkan Mama yang bersifat egois nak, karena Mama seolah membaca untuk diri sendiri. Sangat terhibur dan dapat pelajaran baru dari cerita Karli ini, tentang teman imajinasi yang dapat mengembangkan hati nurani.
Suka
sekali dengan ide yang disampaikan ilustratornya, bagaimana Karli yang nakal
digambarkan sebagai bayangan dengan ekspresi yang jailnya juara!
Gambar-gambarnya seru dan rasa lugunya anak-anak terasa sungguh-sungguh sampai
ke pembaca yang di saya pribadi dampaknya adalah kembali memutar kenakalan
jaman anak-anak dalam kenangan.
Buku
ini bagus buat anak-anak dan menyenangkan untuk orang dewasa yang ingin
bernostalgia. Tampilan buku yang besar dengan kertas tebal, membuat buku ini
bisa dinikmati bersama-sama. Sangat cocok untuk kegiatan membaca anak dan orang
tua.
Hebatnya
si penulis, yaitu bisa menutup kisah ini secara bijaksana, melalui kesadaran
Karli sendiri.
Di
masa kecil kita harus mengakui bahwa “Saya Nakal” agar kelak ketika dewasa,
kita bisa belajar dari kenakalan di masa anak-anak.
Sebuah
buku penting yang baik untuk dimiliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar