Detail Buku:
Judul
Buku : Buku Latihan Soal Mantappu Jiwa
Penulis
: Jerome Polin Sijabat
Jenis
Buku : Non Fiksi
Penerbit
: PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun
Terbit : 2019
Jumlah
Halaman : 224 halaman
ISBN
: 9786020632414
ISBN
Digital : 9786020632421
Harga
: Rp. 95.000,-
Harga
E-book : Rp. 86.000,-
Rating
: 4/5
Review:
Unik,
adalah hal pertama yang akan menghinggapi pikiran pembaca ketika mulai membaca
judulnya, tertulis Buku Latihan Soal, tapi tentu─bukan buku latihan soal! Mulai
membaca isinya, pembaca akan disajikan puisi yang tertulis di lembaran bermotif
kertas strimin. Latihan soal dan kertas strimin akan menggiring kita pada salah
satu cabang ilmu, yang akrab tapi banyak diantara kita yang tak ingin menjalin
hubungan mesra dengannya.
Benar!
Matematika!
Jadi,
ini adalah buku yang ditulis oleh seorang pecinta Matematika, tentang
perjuangan mewujudkan mimpi yang dirancang sejak masa kanak-kanaknya, kuliah di
luar negeri. Tak ada mimpi yang tak bisa menjadi kenyataan jika kita melibatkan
Tuhan di dalamnya. Inilah salah satu pesan yang hendak disampaikan oleh penulis
dalam buku berjudul, Buku Latihan Soal Mantappu Jiwa. Sangat mengharukan,
ketika penulis tentang mimpinya untuk kuliah di luar negeri selepas SMA, yang
ditanggapi oleh orang tuanya secara sederhana namun berdampak mendalam, “Kamu
kan tahu, Papa-Mama nggak punya banyak uang. Untuk bisa biayain kamu kuliah
saja sudah sulit betul mikirnya, Je. Apalagi kuliah di luar negeri? Jadi, kalau
kamu mau kuliah di luar negeri, jangan minta ke Papa-Mama, tapi minta ke Tuhan
ya.” (Halaman 20)
Pesan
lainnya yang secara gamblang disampaikan penulis adalah tak ada jalan pintas
dalam meraih impian. Seperti kalimat yang tertulis berikut, “Pada awalnya, kita
membuat mimpi. Tapi setelah itu, mimpi yang akan “membuat kita”. Mimpi tidak
bisa dapat diwujudkan dengan instan, melainkan dengan air mata, doa, keringat,,
konsistensi, determinasi, dan kerja keras.” (Halaman 99) Perjuangan penulis
dalam meraih beasiswa untuk sekolah di luar negeri tertulis sangat detail. Tak
ada jalan mulus dalam usahanya, tak selalu mudah, bahkan nyaris mustahil.
Kegagalan bahkan pernah dicicipi. Tak hanya sekali. Seperti ungkapan kuno
Jepang, “Jatuh Sembilan kali, bangkit sepuluh kali.” Sungguh pembaca bisa
belajar tentang kegigihan dari pengalaman Jerome ini.
Kelebihan
dari buku ini yaitu isinya yang dituliskan ringan namun tetap segar tanpa
menghilangkan unsur motivatif dan inspiratif. Pilihan kata-kata dalam membangun
cerita menggunakan story telling a la Youtuber yang renyah namun dengan mudah
sampai ke pembaca. Namun, walau ternyata
hal ini bisa jadi kelebihan juga kekurangan buku. Bercerita seperti air yang
mengalir membuat pembaca “ngos-ngosan” akan lebih baik jika buku ini dibagi ke
dalam bagian-bagian atau beberapa bab dan akan lebih menyenangkan di bagian
atau bab itu diberi sub judul.
Penyajian bukunya menarik dengan
ilustrasi ciamik, halaman full colour, serta lay out yang unik adalah hal yang
membuat buku in sulit ditolak. Bahkan jika pembaca bukan penggila Matematika,
bukan follower dari Jerome Polin Silabat, bukan pula tipe pengejar impian. Buku
ini memiliki daya magnetis yang kuat. Bahkan, dari cover-nya yang dengan warna
biru elektrik, menampilkan ilustrasi yang mewakili isi buku. Masuk ke lembar
demi lembar isinya di dalamnya yang akan membuat pembaca terjerat lalu
terpikat, dan tak akan berhenti membalik halaman demi halaman. Apalagi
kutipan-kutipan bertagar #RumusJerome yang sangat cocok dicomot untuk dibagikan
di story Whats App maupun story Instagram para pembaca millennial.
Berbagai soal-soal maupun cakaran ruwet
memusingkan khas Matematika turut menghiasi isi buku. Pembaca takkan terganggu,
hal itu malah membawa nuansa Matematika yang kental namun tak terkesan
mengintimidasi, sebaliknya malah nampak sangat artsy.
Bahkan bagi yang awam pada mata pelajaran yang
terkesan seram ini. Apalagi di akhir buku penulis membahas jawabannya yang
ternyata sangat filosofis. Sungguh paket komplit!
Walaupun ada kekurangan dalam buku
ini, namun sesungguhnya kekurangan tersebut sangat bisa untuk dimaafkan.
Seperti yang telah terbahas sebelumnya, yaitu tentang story telling yang renyah
namun melelahkan. Selain itu, seharusnya penulis fokus dan konsisten pada
menjadikan buku ini hanya sebagai “Buku Latihan Soal” sehingga tak perlu
menuliskan tentang pengalamannya terjun ke dunia Youtuber. Namun, tak dapat
dipungkiri, berkat profesinya sebagai Youtuber inilah, buku ini meledak di
pasaran. Tak heran, follower-nya sejumlah 2,5 M! Maka tak heran, Ketika buku
ini dibuka pre order-nya yang pertama, stok habis dalam waktu lima menit! Tak
heran jika pihak penerbit membuka pre-order tahap kedua, yang lagi-lagi stok
seribu buku ludes hanya dalam tempo dua menit saja! Sungguh fantastis!
Nampaknya pola ini adalah pola yang
sama dari pengalaman, menjadikan influencer sebagai penulis buku yang laris
manis bak kacang goreng. Sebelumnya ada Icha Irawan yang sukses sebagai
selebgram dan menulis buku resep Cooking with Love dan jadi best seller selama
berminggu-minggu, dan kemudian hal ini juga diikuti oleh buku yang terbit baru
ini, Belajar Cara Belajar yang diangkat dari kanal Hujan Tanda Tanya yang
videonya di Youtube sudah dtonton sebanyak lebh dari 2 juta kali. Cara jitu
untuk memasarkan buku yang akan dimangsa pembaca yang aktif di dunia maya. Kita
sama-sama tahu betapa mirisnya literasi membaca kaum milenial saat ini.
Dari sini dapat disimpulkan bagi siapa buku
ini hendak dipasarkan, jawabannya mudah! followers kakak Jerome Polin Sijabat,
namun tentu saja buku ini sangat bagus dan layak direkomendasikan bagi para
pejuang beasiswa ke luar negeri, ada contekan trik jadwal belajar super gila
namun jitu yang sulit tapi layak diterapkan. Selain itu tentu saja, para
pelajar usia SMP hingga perguruan tinggi adalah sasaran yang tepat, isinya yang
anak muda banget dan sangat kekinian ini akan menjadi buku tepat yang asyik
untuk sampai kepada mereka. Guru dan orang tua juga seharusnya membaca buku ini
agar tetap update, karena seperti kata Ali bin Abi Thalib, “Didiklah anakmu
sesuai dengan zamannya. Sungguh mereka akan menghadapi masa yang berbeda dari
masamu.”
Seperti
yang dikatakan guru PPKn penulis, “kunci dari kemajuan suatu negara adalah
pembangunannya. Kunci dari pembangunan adalah Pendidikan. Jadi, jika tidak ada
Pendidikan yang baik, maka tidak ada pembangunan, dan tidak ada kemajuan
negara.” Sungguh berharap di masa depan bertemu Jerome Polin Silabat yang akan menjabat sebagai Menteri Pendidikan
Indonesia dan membawa kemajuan bagi Indonesia!
Sebuah buku hebat dari anak
bangsa yang hebat!
Kutipan
favorite saya dari buku ini:
"-Terkadang ditengah jalan kita kehilangan motivasi, saat seperti itu coba
lihat kebelakang. Kita bisa sadar betapa jauhnya kita sudah melangkah, seberapa
besar energi dan waktu yang sudah kita korbankan"
-Kita mungkin terlalu fokus dengan
"jauhnya" perjalanan yang harus kita tempuh. "Susahnya"
ujian yang harus kita hadapi. Tapi ketika kita memutuskan untuk memulai dan
menikmati prosesnya tanpa kita sadari kita sudah sampai ditempat tujuan"
*Resensi ini menjadi
juara pertama dari Lomba Resensi yang diselenggarakan oleh Perpus BI NTB, 27
Juni 2020