Kadang aku tak mampu untuk membedakan mana yang benar-benar
terjadi dan mana yang hanya ada di dalam khayalanku. Buatku kadang sebuah
pengalaman tak harus bersifat nyata, karena jika aku memaksakan sebuah hal yang
nyata, maka aku tak memiliki pengalaman apapun (Rahasia Gadis)
***
Masa remaja adalah masa
pencarian jati diri, masa untuk belajar banyak sebagai persiapan masa depan, sejujurnya
bagiku, seorang remaja awal tahun 2000-an yang tinggal di daerah, sepertinya
tidak akan memiliki banyak pengalaman yang bisa didapatkan oleh mereka, para
remaja yang tinggal di perkotaan, karena apa yang aku alami di sini tidak
sekompleks yang dialami mereka di luar sana, tapi apakah hal itu membuatku
kekurangan pengalaman sebagai pelajaran hidup? Jawabannya tidak, karena aku
bahkan tetap bisa belajar dari banyak hal, pelajaran hidup yang kudapatkan
adalah melalui buku dan film. Aku menyukai keduanya karena sejujurnya pada saat
aku berbaring di sofa untuk menikmati lembar demi lembar tulisan atau berada di
depan layar TV sesungguhnya aku tengah memperkaya diri dengan pengalaman yang
walaupun tak nyata tapi memberiku pelajaran berharga.
Sekarang aku ingin membagikan
beberapa teenlit favorite di saat aku remaja dulu yang diangkat menjadi
film yang, walaupun sudah agak sedikit “basi” tapi untuk menjadi sebuah
pelajaran masih tetap menyimpan pelajaran yang berarti.
1. Sisterhood of the Traveling Pants
Aku lebih suka menyebut novel karangan Ann Brashares
sebagai novel feminis yang mencerahkan, bercerita tentang persahabatan empat
remaja yang disatukan oleh sebuah “Magical
Pants”; Tibby, Carmen, Lena dan Bee. Keempat sahabat ini berpisah diliburan
musim panas untuk menjalani hal-hal berbeda di tempat liburan mereka
masing-masing, seperti masalah keluarga, cinta, kecemburuan, kesedihan,
kegembiraan, hal-hal yang kadang berat tapi selalu bisa diselesaikan dengan sebuah
cara; kekuatan persahabatan yang disimbolkan oleh celana yang akan berpindah
tempat ke tempat lainnya.
Sekitar tahun 2005 teenlit ini terangkat ke layar lebar
yang menjadi salah satu film favorite-ku,
dibintangi oleh Amber Tamblyn (as Tibby), Alexis “Rory Gilmore Girl” Bledel (as
Lena) , America “Ugly Betty” Fererra” (as Carmen ) serta Blake “Serena Van Der
Woodsen” (as Bridget/ Bee), dari empat novel diangkat ke dalam dua film. Untuk
masalah persahabat, mimpi, cita-cita, mengobati sakitnya masa lalu,
kecemburuan, dan segala keputusasaan, buku dan film ini mampu memberi pelajaran
berharga untuk membuat kita mampu menghadapi segalanya.
Ada dua quote yang
kusuka dari buku dan film-nya.
a.
Dapatkah
kau membuat dirimu mencintai? Dapatkah dirimu dicintai? (Lena Kaligaris)
b.
Hey, it's me,
Bailey. You don't have to use this in your movie or anything, although now that
I think of it, fainting in Wallman's does kind of qualify me as a loser. But
then again, wearing a price sticker on your forehead probably makes you one,
too. Ya know, I don't know, Tibby, maybe the truth is there's a little bit of
loser in all of us, ya know? Being happy isn't having everything in your life
be perfect. Maybe it's about stringing together all the little things like
wearing these pants or getting to a new level of Dragon's Lair - making those
count for more than the bad stuff. Maybe we just get through it... and that's
all we can ask for (Jenna Boyd as Bailey)
2.
Princess Diaries
Mia Thermopolis, Princess
of Genovia, aku lebih suka menyebutnya sebagai Silly-Quirky Princess, ini teenlit
yang kusuka karena…gadis mana yang tak suka cerita tentang para putri? Tapi dalam
novel ini saat tiba-tiba kamu menyadari bahwa kamu adalah seorang putri
ternyata rasanya…tak selalu sesempurna saat kamu mendapatkan senyuman manis
dari prince charming, dalam novel ini menjadi putri tidak seperti dalam
dongeng, lebih nyata dan lebih…lucu dan konyol, tapi pelajaran berharganya
siapapun kamu, kamu adalah dirimu sendiri.
Quote
terbaik dari film-nya adalah…
To be a princess, you have to believe that you are a
princess. You've got to walk the way you think a princess would walk. So, you
gotta think tall you gotta smile and wave, and just have fun.
3. The Uncensored
Confession of Teenage Drama Queen
“ I will be a teacher because being a teacher is
the most worthy thing a person can be” itulah yang dikatakan oleh Lola, si tokoh
utama saat dia berpura-pura jadi Eliza, tapi hal itu ada benarnya karena…yeah
aku mengikuti apa yang dikatakan si drama
queen Lola, aku memilih profesi guru, novel yang menginspirasi hidupku, dan
filmnya sukses dihidupkan oleh Lindsay Lohan yang sayangnya tak terlalu sukses
melawan ketergantungannya dengan narkoba.
Yeah
menjadi ratu drama remaja, bahwa …bagaimanapun
kita memainkan drama dalam kehidupan, kehidupan nyata akan selalu lebih
berharga, dan …hahaha gara-gara novel inilah akhirnya nama blog-ku jadi
sepanjang dan seaneh itu, hingga salah seorang sahabat malah menjadikan kata
drama queen sebagai panggilannya buatku :P
:::With Love:::
Gambar : Google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar