Kadang kala aku merasa bahwa semua
yang kurasakan tidak masuk akal, tapi aku selalu meyakinkan diri bahwa itulah
hal yang paling benar. Seperti, ketika kutau dia bahagia maka yang kutau
hatikupun merasakannya, demikian juga dengan kesedihan dan penderitaannya, entah
bagaimana sakit dan perih tetesan air matanya turut kurasakan juga.
Ada saat-saat bahwa aku merasa aku
sudah gila, seperti ketika aku sungguh-sungguh merasa gelisah dan terpuruk
dalam rasa yang tak kumengerti; tak nyaman tapi kurindukan. Rasa saat kuyakin
bahwa akulah orang yang sungguh-sungguh menginginkannya, membutuhkannya, dan
memimpikannya dalam malam-malam sendiri dan kesepianku.
Kadang logika menertawakan hatiku,
dan yang kutau aku hanya bisa membeku, tau tau mengapa dan harus bagaimana. Seandainya
sederhana saja mengucapkan cinta…tapi ketika namanya tertiup terbawa angin
beterbangan dan menyentuh telingaku, aku merasakan kebahagiaan dan kesedihan
dalam waktu yang sama seperti saat merasakan dingin menggigit dan panas membara
di dalam dada.
Oh Tuhan aku mencintainya dengan
seluruh jiwa, oh Tuhan bagaimana aku harus mengatakannya? Mungkin memang lebih
mudah untuk terus membiarkan saja, terus mencintanya dalam diam, ini
menyedihkan tapi buatku inilah rasa yang paling nyaman.
Gambar : Kitty Gallanaugh
mantap :)
BalasHapusKeren !
BalasHapusamazing :)
BalasHapus