Judul Buku : Veronika Decides
to Die (Veronika Memutuskan Mati)
Jenis Buku : Fiksi
Penulis :
Paulo Coelho
Alih Bahasa : Lina Jusuf
Penyunting : Candra Gautama
Desain dan
Ilustrasi Cover : Boy Bayu Anggara
Penata Letak : Bakti Setiyanto
Penerbit : Kepustakaan
Gramedia Populer
Cetakan : Ketujuh,
Juli 2012
Tebal : 235
halaman
ISBN : 978-979-91-0478-6
Veronika
Memutuskan Mati adalah novel tentang pencarian makna hidup dalam masyarakat
yang terbelenggu rutinitas tanpa jiwa dan takluk terhadap tekanan sosial.
Dengan tokoh utama Veronika, seorang gadis yang berusaha bunuh diri, Paulo
Coelho mengisahkan individu-individu rapuh yang terlempar ke rumah sakit jiwa
karena hasrat, impian, dan sikap hidup mereka berbeda dengan yang dianggap
normal oleh masyarakat.
***
Kita lebih alami untuk menanti mati
alih-alih memutuskan mati, jadi ketika 'keputusan' seseorang tak sama seperti
kebanyakan, apakah itu artinya vonis gila akan jadi miliknya?
Perempuan, muda, cantik, dengan
kehidupan normal memutuskan untuk menegak pil tidur guna membunuh dirinya
dengan alasan, hidupnya terlalu biasa saja, tak bisa menghindari hal yang salah
dan memperbaiki hal dalam hidup dengan kebenaran, dia kesal bahwa koran menulis
suatu hal yang konyol, mereka tak tahu dimana letak Slovenia, dan yang terakhir
seperti dalam buku ini tertulis (hal 78) dia membenci cinta yang diberikan
kepadanya, karena cinta itu tak menuntut balas apa-apa, dan itu tidak masuk
akal, tidak nyata melawan hukum alam (siapa yang gila di sini? adakah cinta
yang masuk akal? dan apakah semuanya harus lulus sensor si akal untuk bisa
diterima?) Ah Veronika!
Sulit sekali membedakaan kenormalan
dan kegilaan, keduanya begitu tipis dan nyaris serupa. Gunakan sudut pandang
berbeda kamu mungkin gila, kamu mungkin normal. Tapi, pada saat ini gila dan
normal seringnya… siapa yang peduli sih? tapi jika sudah senekat memilih mati
itu masalah lain lagi.
Ini buku ketiga tentang
ketidaknormalan kejiwaan tokohnya yang saya baca (ulang) belakangan. Dan harus
saya katakan buku ini pernah saya selipkan di salah satu novel saya sebagai
bacaan dari ibu tokoh saya yang juga memilih mati (Spacious Love)
Penyebab kegilaan: korban stres,
rasa jemu (mungkin inilah Veronika) penyakit bawaan, kesepian, penolakan dan
juga kata dr Igor karena kekurangan Serotonin, zat yang yang bertanggung jawab
atas perasaan manusia. Manusia, mereka kesulitan mengolah kebahagiaannya. Dan
yeah untuk tetap normal usaha yang bisa dilakukan (jika kita mencoret 'ikuti
saja mayoritas') maka; kendalikan saja pikiran, atau jika tidak maka pikiran
yang akan mengendalikan kita yang artinya berakhir gila! Sayangnya saat ini,
gila mulai mengalami perluasan makna dan tak sedikit orang yang bangga menjadi
gila (saya mereview buku atau apaan coba? haha)
Mengambil setting di Vilette, sebuah
rumah sakit jiwa. Buku ini selain mengisahkan Veronika juga berkisah tentang
Eduard, lelaki yang (sayangnya) gila (saya sendiri tak berpikir dia gila) Mari
yang memutuskan gila dan Dr. Igor dengan penelitiannya. Adegan tergila adalah
saat Veronika memutuskan dengan berani untuk bermarturbasi di hadapan Eduard,
dia ingin melepaskan ketakutannya atas sebuah kenikmatan. Dan dongeng raja dan
sumurnya membuka mata tentang apa sebenarnya definisi gila. Saya suka Eduard
dan Dr. Igor juga Mari tapi tidak begitu dengan Veronika untuk alasan yang
tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Dan kesimpulan besar dari buku ini
sesuai dengan judul bab terakhir dari
tesis Dr. Igor, 'Kesadaran Akan Kematian Membangkitkan Semangat Hidup'
Tidak seperti buku lain dari Paulo
Coelho, Veronika memutuskan untuk mati disajikan dengan pemilihan kata yang
paling sederhana namun tetap kaya makna akan kehidupan. Selalu menyukai karya
Coelho!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar