Date a girl who reads

Sabtu, 21 Januari 2017
[REVIEW] A Untuk Amanda: Menjadi Sempurna Bukanlah Segalanya
Keterangan Buku:
Judul : A Untuk Amanda
Penulis : Annisa Ihsani
Editor : Yuniar Budiarti
Proofreader : M. Aditiyo Haryadi
Desain Sampul : Orkha Creative
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tanggal Terbit : Jakarta, 2016
ISBN : 978-605-03-2631-3
Jumlah halaman: 264
Blurb :
Amanda punya satu masalah kecil: dia yakin bahwa dia tidak sepandai kesan yang ditampilkannya. Rapor yang semua berisi nilai A, dia yakini karena keberuntungan berpihak padanya. Tampaknya para guru hanya menanyakan pertanyaan yang kebetulan dia tahu jawabannya.
Namun tentunya, tidak mungkin ada orang yang bias beruntung setiap saat, kan?
Setelah dipikir-pikir, sepertinya itu bukan masalah kecil. Apalagi mengingat hidupnya diisi dengan serangkaian perjanjian psikoterapi. Ketika pulang dengan resep antidepresan, Amanda tahu masalahnya lebih pelik daripada yang siap diakuinya.
Di tengah kerumitan dengan pacar, keluarga, dan sekolahnya. Amanda harus menerima bahwa dia tidak bias mendapat nilai A untuk segalanya.
Review:
Menurut saya ketidaksempurnaan itulah yang menjadikan kita manusia. Tapi gadis tokoh utama dalam kisah ini berpendapat sebaliknya.
Kamis, 12 Januari 2017
[Review] The Lover’s Dictionary: Setiap Pasangan Kekasih Memiliki Pilihan Kata-Katanya Sendiri
Keterangan
Buku:
Judul : Kamus Sang
Kekasih (The Lover’s Dictionary)
Pengarang : David Levithan
Penerjemah :
Rosi L. Simamora
Desain Sampul : Marcel AW
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka
Utama
Cetakan Kedua : Juni 2015
Jumlah Halaman : 232
ISBN : 978-602-03-1454-9
Blurb:
Bagaimana seseorang menjelaskan cinta? Mungkinkah kita
menggambarkan hal yang begitu lazim dan istimewa padasaat bersamaan? Tentang
sesuatu yang memiliki kekuatan untuk menguasai hidup kita sepenuhnya, yang
membuat kita merasa menjadi bagian yang lebih besar diri kita sendiri?
Dengan gaya yang unik, The
Lover’s Dictionary smembangun kisah
senuah hubungan dalam bentuk kamus. Melalui entri-entri David Levithan member kita
gambaran mengharukan tak terlupakan tentang cinta di era modern.
Yearning,kb/ks. hasrat; Di pusat hasrat ini
adalahkeyakinan bahwa segalanya bias sempurna.
Abyss, kb. jurang yang sangat dalam. Ada saatnya
aku meragukan segalanya. Ketika aku menyesali segala sesuatu yang telah
kauterima dariku, segala sesuatu yang telah kuberikan padamu, dan segenap waktu
yang kusia-siakan untuk kita.
Review:
Saya pikir saya jatuh cinta pada ide
Levithan. Dia menulis potongan-potongan kisah cinta dalam bentuk kamus.
Brilian!
Setiap
entri menurut saya menjadi judul dari barisan-barisan kata yang mewakili
kepingan-kepingan kehidupan sepasang kekasih tanpa nama (jika boleh menamakan
aku ingin tokoh laki-lakinya bernama Heath dan tokoh perempuannya bernama Sara)
Sepertinya mereka baru dua tahun untuk memutuskan hidup bersama.
Di
kepala saya, “Heath” memiliki rambut berwarna cokelat terang dengan mata teduh
serta senyum hangat dan Sara memiliki rambut sewarna jerami sebahu yang
berantakan, senyuman memikat, dan tawa yang
menularkan kebahagiaan pada pendengarnya.
Inilah
yang saya sukai dari buku ini, pembaca semacam saya seolah diberi kesempatan untuk
memilih semacam apa tokoh untuk cerita ini. Tak ada alur yang jelas, tak ada
banyak deskripsi, sedikit berantakan tapi sebagai penggemar hal-hal berantakan
saya menyukainya, sangat!
Selasa, 10 Januari 2017
[Review] Gempa Waktu: Membuatmu Bijaksana Dan Menggila Disaat Yang Sama
Keterangan
Buku:
Judul : Gempa Waktu
(Timequake)
Pengarang : Kurt Vonnegut
Penerjemah : T. Hermaya
Penyunting : Chandra Gautama
Desain Sampul : Teguh Tri Erdyan dan Deborah
Amadis Mawa
Penerbit : Kepustakaan Populer
Gramedia
Cetakan Kedua : Februari 2016
Jumlah Halaman : 250
ISBN : 978-979-91-1143-2
Sebuah
buku bagus tak perlu Blurb atau Sinopsis jika buku ini memiliki sederet pujian
seperti berikut ini:
“(Vonnegut)
Seorang kartunis kata-kata, orang bijak, seorang subversif sejati! … Vonnegut membuat orang yang angkuh tampak tolol
dan orang yang santun dan menyenangkan tampak sebagaimana adanya … (Gempa Waktu) adalah pemerenunganyang
amat memikat tentang hubungan antara kehidupan sang penulis dengan khayalannya.
Karya ini merupakan suatu berkah.”
−Valerie
Sayers, New York Times Book Review
“Pertunjukkan
yang menakjubkan tentang kejujuran pengarang …sup kental yang terdiri dari
fakta dan khayalan … catalog perlengkapan yang disarankan oleh Vonnegut untuk
mengarungi eksistensi yang penuh bahaya: humor, kejujuran, kemurahan hati, dan
keberanian untuk hidup dan mengada.”
−Detroit Free Press
“Paduan
otobiografi, permenungan, satir … Vonnegut pada puncak kepengarangannya.”
−Atlanta Journal-Constitution
“Gempa
waktu adalah novel yang ditulis dan dibintangi Vonnegut … Apa yang dilakukan
Vonnegut, yang orang lain tak mampu menandinginya, adalah memperlihatkan
ketidakacuhannya yang luar biasa pada zaman pascamodern … Anda tentu
menyukainya.”
−Washington Post Book World
“Lucu,
pedas… Gempa Waktu adalah bacaan yang
sangat menarik, penuh dengan kebenaran yang lebih penting ketimbang yang
dikisahkan. Tak ada permenungan moral yang lebih kocak.”
−Chocago Sun-Times
“Menyenangkan
… menggoncangkan … menggembirakan … karya ini merupakan suatu berkah.”
−Valeri
Sayers, New York Times Book Review
“Suatu
campuran yang aneh antara kebijaksanaan dan kepahitan, kecerdikan dan
kepasrahan, dan ejekan terhadap Alam Semesta.”
−San Diego Union-Tribune
Sebuah
buku bagus tak perlu review dari pembaca dan penulis review amatiran ini, jika
si pembaca dan penulis review amatiran mau repot-repot menuliskan kalimat-kalimat
menariknya, sebagagai berikut:
Langganan:
Postingan (Atom)