Keterangan
Buku:
Judul : Gempa Waktu
(Timequake)
Pengarang : Kurt Vonnegut
Penerjemah : T. Hermaya
Penyunting : Chandra Gautama
Desain Sampul : Teguh Tri Erdyan dan Deborah
Amadis Mawa
Penerbit : Kepustakaan Populer
Gramedia
Cetakan Kedua : Februari 2016
Jumlah Halaman : 250
ISBN : 978-979-91-1143-2
Sebuah
buku bagus tak perlu Blurb atau Sinopsis jika buku ini memiliki sederet pujian
seperti berikut ini:
“(Vonnegut)
Seorang kartunis kata-kata, orang bijak, seorang subversif sejati! … Vonnegut membuat orang yang angkuh tampak tolol
dan orang yang santun dan menyenangkan tampak sebagaimana adanya … (Gempa Waktu) adalah pemerenunganyang
amat memikat tentang hubungan antara kehidupan sang penulis dengan khayalannya.
Karya ini merupakan suatu berkah.”
−Valerie
Sayers, New York Times Book Review
“Pertunjukkan
yang menakjubkan tentang kejujuran pengarang …sup kental yang terdiri dari
fakta dan khayalan … catalog perlengkapan yang disarankan oleh Vonnegut untuk
mengarungi eksistensi yang penuh bahaya: humor, kejujuran, kemurahan hati, dan
keberanian untuk hidup dan mengada.”
−Detroit Free Press
“Paduan
otobiografi, permenungan, satir … Vonnegut pada puncak kepengarangannya.”
−Atlanta Journal-Constitution
“Gempa
waktu adalah novel yang ditulis dan dibintangi Vonnegut … Apa yang dilakukan
Vonnegut, yang orang lain tak mampu menandinginya, adalah memperlihatkan
ketidakacuhannya yang luar biasa pada zaman pascamodern … Anda tentu
menyukainya.”
−Washington Post Book World
“Lucu,
pedas… Gempa Waktu adalah bacaan yang
sangat menarik, penuh dengan kebenaran yang lebih penting ketimbang yang
dikisahkan. Tak ada permenungan moral yang lebih kocak.”
−Chocago Sun-Times
“Menyenangkan
… menggoncangkan … menggembirakan … karya ini merupakan suatu berkah.”
−Valeri
Sayers, New York Times Book Review
“Suatu
campuran yang aneh antara kebijaksanaan dan kepahitan, kecerdikan dan
kepasrahan, dan ejekan terhadap Alam Semesta.”
−San Diego Union-Tribune
Sebuah
buku bagus tak perlu review dari pembaca dan penulis review amatiran ini, jika
si pembaca dan penulis review amatiran mau repot-repot menuliskan kalimat-kalimat
menariknya, sebagagai berikut:
·
“Anak-anak muda Booboo tak lagi melihat
faedahnya mengembangkan imajinasi, sebab yang mereka lakukan hanyalah
menghidupkan saklar dan melihat segala maca sampah yang mencolok mata.” Dia berbicara tentang televisi.
·
“Adakah orang yang pernah menyadari
kehidupan saat mereka menempuhnya−menit demi menit?”
·
“Tak ada yang lebih efektif merusak
segala bentuk kasihketimbang mengetahui bahwa tingkah laku Anda yang dulu
diteria kini menjadi menggelikan.”
·
“Bila Anda betul-betul ingin menyakiti
hati orang tua Anda, dan Anda tidak memiliki keberanian untuk menjadi seorang
homo, setidaknya Anda dapat terjun ke dunia seni.” Jadi ketika beberapa orang menyebut pengecut dengan sebutan homokarena
ketidakberanian mereka, seharusnya mereka membaca kalimat ini. Menjadi homo
perlu keberanian, bukan?
·
“Satu-satunya kejahatannya adalah
membiarkan monster itu berejakulasi di saluran peranakannya. Hal yang sama
terjadi pada perempuan-perempuan terbaik.” Ketika
si Trout menulis tentang Eva Braun, kekasih Hitler.
·
“Saya adalah penderita depresi monopolar,
keturunan orang-orang yang menderita depresi monopolar pula. Itulah sebabnya
saya begitu pandai menulis.” Semua
penulis adaah penderita depresi monopolar, tidakkah begitu?
·
“Ilmu pengetahuan tak pernah
membahagiakan siapapun. Kebenaran situasi manusia terlampau mengerikan.”
·
“Semua perempuan gila, semua lelaki
bajingan.” Perempuan mana yang tak jadi
gila karena harus selalu menghadapi para bajingan?ooops!
·
“Bila masih ada jiwa yang terpenjara,
saya belum bebas.”
Baiklah,
walau pendapat saya tak begitu penting tapi terinspirasi dari salah satu kalimat
Vonnegut saya harus mengatakan sebaris hal berikut ini:
“Adakah
pembaca yang pernah menyadari apa isi buku ini saat mereka membacanya –kata demi
kata?” karena sesungguhnya disepanjang saya membaca, saya hanya dibuat seolah
menjadi pemikir bijaksana dan sebaliknya menjadi tak waras karena tertawa
semacam orang gila.
Vonnegut berhasil membuat saya sebagai pembaca
untuk merenung sekaligus terbahak-bahak. Karya yang cerdas, pedas, dan
menghibur. Bacaan saya ditahun ini diawali dengan buku yang hebat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar