Keterangan
Buku:
Judul : Landline
Penulis : Rainbow Rowell
Penerjemah : Airien Kusumaardani
Desain
Sampul : Chyntia Yanetha
Penerbit : Penerbit Spring
Tanggal
Terbit : Depok, 2016
ISBN : 978-602-743221-1-5
Jumlah
halaman: 372
Blurb:
Sebagai mesin waktu, sebuah telepon ajaib tidak terlalu
berguna.
Penulis acara TV Georgia McCool tidak benar-benar
mengunjungi masa lalu−satu-satunya yang bisa ia lakukan hanya menelponnnya, dan
berharap masa lalunya menjawab.
Dan berharap pria itu menjawab.
Karena begitu Georgie sadar ia memiliki telepon ajaib yang
bisa menghubungi masa lalu, ia hanya
ingin memulihkan hubungannya dengan sang suami, Neal.
Mungkin Georgie bisa memperbaiki berbagai hal di masa lalu
mereka yang sepertinya sudah tidak bisa diperbaiki di masa sekarang. Mungkin
telepon konyol itu memberi Georgie kesempatan untuk mengulang semua dari awal
lagi …
Apa Georgie ingin mengulang semua dari awal?
“Aku mencintaimu. Aku mencintaimu lebih dari aku
membenci segalanya. Kita akan buat arti ‘cukup’ bagi kita sendiri−maukah kau
menikah denganku?”
Itu adalah kata-kata yang diucapkan Neal empat belas tahun yang lalu, ketika melamar Georgie. Padahal, beberapa saat sebelumnya mereka putus dan Georgie kehilangan harapan untuk terus dicintai Neal. Namun, di hari Natal Neal berada di depan pintu Georgie dan memintanya untuk menikah.
Itu adalah kata-kata yang diucapkan Neal empat belas tahun yang lalu, ketika melamar Georgie. Padahal, beberapa saat sebelumnya mereka putus dan Georgie kehilangan harapan untuk terus dicintai Neal. Namun, di hari Natal Neal berada di depan pintu Georgie dan memintanya untuk menikah.
Selang
waktu berlalu Neal dan Georgie menikah, mereka memiliki dua putrid; Alice dan
Noomi. Sejauh ini, mereka berhasil membangun pernikahan mereka.
Jika
pernikahan adalah tembok bata, maka di tengah-tengah tembok bata milik Georgie
dan Neal terdapat lubang; akibat bata yang tanggal ataupun patah. Jika terus
dibiarkan, maka tembok bata itu akan luruh.
Menjelang
Natal, keluarga mereka hendak bertolak ke Omaha untuk mengunjungi ibu Nealdan
tentu saja merayakan Natal. Namun sayang, Georgie harus tertinggal di LA untuk
urusan pekerjaan. Project ini merupakan mimpi besarGeorgie dan Seth−sahabat
Georgie yang Neal pernah cemburu padanya setengah mati!
Natal
yang adalah kesempatan menghangatkan suasana keluarga seharusnya tepat sebagai
moment untuk merungangi kebekuan diantara mereka yang mendingin, sayang
kesempatan ini sepertinya harus berlalu begitu saja. Georgie sepertinya kehilangan
kesempatan untuk menyelamatkan pernikahannya.
Satu-satunya
hal yang bisa dilakukan oleh Georgie adalah menelpon dan berbicara pada
Neal−sayang bukan Neal suaminya sekarang. Namun Neal yang berada pada masa
empat belas tahun yang lalu. Neal yang sebelum melamar Georgie.
Obrolan
Georgie dan Neal di masa lalu bisa menentukan kelangsungan masa depan
pernikahan mereka.
Saya
sudah menyukai cara bercerita Rainbow Rowell sejak membaca Eleanor & Park.
Rowell memiliki kekuatan mampu menambahkan pesona pada hal-hal yang sederhana.
Saya
terpikat paca cara Rowell bercerita juga membangun kisahnya. Yang perlu
digarisbawahi, sebenarnya apa yang Rowell ungkapkan dalam pernikahan Neal dan
Georgie bukanlah hal sepele. Pelajaran buat saya (juga perempuan usis panik yang
ngebet nikah) bahwa akhir bahagia bukanlah pada saat lamaran diterima.
Pernikahan adalah …. Nanti saya saja katakana ketika saya sudah menikah.
Tokoh-tokoh
yang ‘dilahirkan’ Rowell juga sangat memikat, saya menyukai Georgie dengan
ketidaksempurnaannya dan Neal adalah sosok lelaki yang paling layak untuk
dinikahi perempuan manapun. Siapa yang sanggup menolak lelaki yang berkata,
“Merawat anakku sendiri bukanlah pengorbanan,. Itu kewajiban orang tua.” Selain
itu tambahan Seth, ibu Georgie yang sensual beserta suami ketiganya yang hanya
tigatahun lebih tua dari Gerorgie menambah suasana hidup dalam novel ini,
demikian pula Heather adik beda ayah Georgie yang memberi kejutan kecil.
Saya
selalu suka novel yang mengantarkan pesan pada pembacanya, dan pesan dari novel
ini adalah, “Apakah cinta sudah cukup. Bagaimana seseorang tahu apakah cinta
sudah cukup? Itu pertanyaan yang sangat bodoh. Misalnya, waktu kau jatuh cinta,
waktu kau seberuntung itu, menurutmu siapa dirimu berani-beraninya bertanya
apakah cinta cukup untuk membuatmu bahagia? Cinta tidak selalu cukup. Hanya
karena mencintai seseorang itu bukan berarti kalian cocok untuk hidup
bersama-sama.Cocok bersama adalah sesuatu yang harus di usahakan. Itu adalah
sesuatu yang harus diwujudkan−karena kau saling mencintai.”
Terima
kasih Rowell! Saya suka buku ini!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar