(Zara)
Terkadang
kita tak menyadari apa yang kita miliki, dan mengabaikannya hanya untuk
menyesali sesuatu yang dulu pernah pergi
***
Terlalu
jauh memandang masa lalu membuatku melupakan apa yang sedang ada di hadapanku,
kupertaruhkan kenyataan dalam genggaman demi sebuah kenangan, namun apa yang
kudapatkan? Aku kembali lagi disadarkan, diberi teguran agar aku kemabli kepada
hal yang seharusnya kujalani, dan hari ini… aku tak mampu membawanya kembali,
dalam hatinya aku tau dia tak menyimpan benci, tetapi… itu hanya jalan yang dia
pilih, dan kurasa memang itulah yang terbaik.
“Mama,
menyayangimu” aku membisiki Aimee yang meringkuk seperti bayi rapuh dalam
pelukanku, ya Tuhan begitu cepat waktu berlalu, dan telah banyak hal yang
kulewati tanpa pernah kuketahui; apa yang diinginkan putriku? Apa yang
diharapkannya dariku? Sungguh aku lupa dan tak pernah memikirkannya, betapa
berdosanya aku.
Tapi
tak ada waktu lagi untukku menyesali. Sekarang putri kecilku yang dulu lebih
sering kuabaikan berada dalam pelukanku. Begitu lupanya aku pada kewajibanku.
Mengapa pikiranku selalu tertuju pada semua yang telah berlalu?
Dan
sekarang tak ingin terjebak dengan pemikiran yang palsu, hadapi apa yang ada
dalam tanganku, masa laluku kelabu dan takkan kubiarkan masa laluku menjadi
biru, harus ada langkah baru, untuk hidupku, dan keluargaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar