Judul Buku : Daisuki Da Yo
Fani-Chan
Jenis Buku : Fiksi
Penulis :
Winda Krisnadefa
Penyunting : Rini Nurul
Badriah
Proofreader : Putri Budi Winarti
Desain dan
Ilustrasi Cover : Windu Tampan
Desain Isi : Nono
Penerbit : Qanita
Tebal : 300
halaman
ISBN : 978-602-1637-36-4
Fani:
Aku
sama sekali tak punya keinginan untuk kembali bekerja di hotel, sejak job
training-ku di masa kuliah dulu. Ada sesuatu yang membuatku tak pernah ingin
kembali ke hotel, sebagai tamu, apalagi sebagai pekerjanya. Terlalu sakit untuk
mengingatnya kembali. Nama Lana dan Ogi kembali menggangguku. Kupikir aku bisa
melupakan kejadian itu. Yang jelas, untuk sekarang ini dan entah sampai kapan,
aku tidak mau terlibat hubungan cinta, whatsoever! Lho? Kok jadi ngomongin
cinta?Argh!Lupakan!
Tanabe:
Saya
suka Fani-Chan. Dia cantik dan pintar. Tapi entah kenapa, sulit sekali
membuatnya terbuka tentang perasaannya pada saya. Dia seperti menahan sesuatu dalam
hatinya. Saya tahu dia juga menyukai saya, tapi mengapa hatinya begitu berat
mengungkapkan itu pada saya? Padahal saya sudah berkata jujur dan terbuka. Ini
membuat saya terus bertanya-tanya. Ada apa dengan kamu, Fani Chan?
***
Dibuka dengan kutipan romantis dari
Paulo Coelho; Menunggu itu menyakitkan. Melupakan juga menyakitkan. Namun,
bimbang antara menunggu dan melupakan itu adalah penderitaan yang paling parah.
Nampaknya kutipan ini adalah garis besar tentang hubungan Fani dan Tanabe.
Sebelumnya saya ingin mengesampingkan dua tokoh utama itu, karena saya sangat
sangat tertarik untuk memperkenalkan karakter favorite saya, Anis Chocomeo, hehehe atau yang lebih dikenal
sebagai Onis!
Onis adalah cewek yang akan kamu keselin tapi juga akan membuatmu belajar
memahami. Onis itu semacam… mesin pencetak skandal, etapi jangan lebih dahulu menghakimi, walau dia punya Deni, Cedric,
juga Tommy dan tak segan-segan main api dengan para bos-bos dari Jepang di
kantornya, tapi Onis itu juga punya alasan yang jelas untuk itu. Sebagai
pembaca menurut saya, Onis-lah yang memiliki karakter terkuat di sini.
Kembali ke romansa Fani dan Tanabe
yang menurut saya memiliki kadar nggemesin
cukup dengan selipan hal-hal yang manis. Fani adalah resepsionis di Misako
sekantor dengan Tanabe, hanya berbeda kasta. Kenapa sih Fani mau jadi
respsionis, sementara dia kan lulusan perhotelan? nah itu nanti yang akan nanti
jadi alasan kenapa Fani sulit sekali menerima perhatian dari Tanabe. Yaampun
Fani itu kadang ngeselin, dia kadang menyia-nyiakan sikap manis Tanabe, yang
menurut saya jika seseorang memberi perhatian semacam itu maka… perempuan mana
sih yang sanggup nolak? tapi Fani punya alasan dan itu akan terjawab nanti.
Yang melibatkan dua orang penting dari masa lalu Fani, Lana dan Ogi. Dan yang
tak kalah penting adalah bagaimana Onis selalu saja menjungkirbalikan kehidupan
Fani, melibatkan Fani pada 'bahaya-bahaya' yang berujung pada keputusan Fani
yang aku tak mau harus resign dari
Misako yang juga meruntuhkan kepercayaan Tanabe padanya. Uuuuuuh Onis!
Menggunakan dua sudut pandang, sudut
pandang orang pertama di masa kini. Dan juga, sudut pandang ketiga di masa
lalu. Saya suka pilihan setting dan
plot dari mbak Winda. Selain itu pilihan kalimatnya, ringkas, rapi dan ngena. Tidak bertele-tele. Sebenarnya
mau menceritakan lebih banyak etapi takut jadi spoiler. Cuma mau bilang jika butuh bacaan fun, ringan, manis, tapi sarat makna persahabatan. Buku ini pas
banget dan saya mau bilang, kadang ya kita akan bertemu dengan karakter semacam
Onis di kehidupan nyata. Kita bisa nyinyirin
dia atau mungkin menghakimi, tapi ya, seperti pesan yang saya tangkap di sini
bahwa ada alasan untuk setiap kejadian dan ada alasan kenapa seseorang memilih
menjadi seperti ini. Jadi, kadang kita perlu melihat lebih dekat dan kadang
kita perlu juga melihat dengan persfektif yang lebih luas. Selalu suka membaca
karya mbak Winda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar