Dear my Hunny-Bunny-Sweety-Lovey-Darling-Prince Charming
Aku selalu kesulitan untuk memulai
sesuatu, tapi baiklah, akan aku mulai, ini lebih mirip sebuah pengakuan, yeah
aku jatuh cinta padamu saat usiaku antara empat atau lima tahun, ketika aku
pertama kali membaca dongeng Cinderella, alih-alih ingin menjadi Cinderella
yang jelita, aku malah membencinya, alasannya karena kamu! Bukan Cinderella
yang tepat untukmu, tapi aku! Anggap saja itu hanya pikiran idiot anak kecil.
Oh Prince Charming, Apa yang harus aku
lakukan untuk bisa mendapatkanmu? Haruskah aku melewati drama kehidupan menjadi
tokoh menyedihkan yang disiksa ibu dan para saudari tiri? Ataukah aku perlu
memakan apel beracun? Dan jangan bilang bahwa aku harus mencium berjuta-juta
kodok terlebih dahulu sebelum akhirnya aku menemukanmu? Huh! Sulit sekali
menemukan pangeran tampan sejatiku pada saat ini!
Oh Prince Charming, jangan tanyakan
kenapa aku mencintaimu? Okay, biar kuhitung alasannya! Yeah kamu tampan,
pastinya, kamu punya tahta, (katakan, cewek bego mana yang nggak mau jadi putri
dengan gaun indah, mahkota, dan para dayang?), kamu pandai berdansa, kamu punya
kereta kuda, kamu punya istana, kamu punya pesona, kamu punya segalanya yang
diinginkan oleh gadis manapun di seluruh dunia!Kamu begitu sempurna!
Oh Prince Charming, jangan katakan
bahwa alasanku mencintaimu terdengar konyol dan dangkal, dan jangan berpikir
bahwa aku cewek matrealistis munafik, tapi yeah kamu tahu kan bahwa seorang
cewek itu bukan mencari pria yang tepat, mereka hanya mencari sosok yang sesuai
kriterianya, begitu juga aku!
Oh Prince Charming, kamu pun tahu
bahwa tugas seorang gadis adalah menjani mimpi dalam kehidupan nyata, dan dalam
kehidupan nyata aku memimpikanmu terus-menerus, dan menunggu kedatanganmu,
sempatku berpikir bahwa kamu adalah cowok yang duduk di bangku belakangku di
sekolah yang membantuku mencatat catatan membosankan tapi sekarang dia terlalu
jauh, karena telah pergi menembus awan. Atau adik kelasku yang berotak Einstein
yang ternyata sampai detik ini takkan pernah memaafkanku karena kesalahan
tololku (Please A*I, saat itu aku masih menjadi ababil, alias ABG labil!). Atau
si anak basket payah yang ujung-ujungnya hanya menganggapku sebagai objek
obsesif horny-nya, tidak lebih! Aku sempat menyangka bahwa kamu sahabat cowokku
(aku terlalu bodoh kala itu, pada dasarnya cowok dan cewek tidak bisa
bersahabat, lihat saja Peter Pan dan Tinkerbell, Tink cemburu berat pada saat
Peter bersama Wendy), yeah aku bahkan pernah mengira bahwa kamu adalah si
penghibur malam-malam insomniaku yang meninabobokan aku dengan lagu-lagu cinta
via telepon di malam buta, tidak ternyata bukan juga, terakhir aku sempat
menjatuhkan tahtamu pada Pangeran Prancisku, bersamanya, aku menjalani LDR yang
menyiksa (BUKAN hanya Long Distance Relationship tapi Long Drama Relationship
juga Long Desperate Relationship), sekarang . . .akhirnya kita sepakat
menjalani HTS (Bukan Hubungan Tanpa Status tapi Hubungan Tanpa Selisih!). Aku
tidak mau menyerah, hanya ingin bertanya, sebenarnya, hai Prince Charming-ku
yang mulia, adakah kamu dalam diri setiap Pria? Ataukah hanya untuk Sang
Cinderella? jangan biarkan aku percaya pada teori yang mengatakan bahwa Pria
baik itu tak ada, jadi jangan hancurkan khayalanku, buatlah aku percaya bahwa
kamu benar-benar ada, dan jika itu benar aku tahu bahwa pencarianku akan dirimu
tak pernah sia-sia.
Love
Your Silly Drama Queen
bgus ceritanya......
BalasHapusjgn lpa kunjung blik yea .
http://filmmovieasian.blogspot.com/