Feat : Sekar Mayang
Sore itu adik iparku, Putri,
berkunjung ke rumah. Sudah lama kami tak berjumpa. Sejak pertengkaran terakhir
antara suamiku dengannya - yah, sekitar dua tahun yang lalu - baru kali ini dia
berani menampakkan wajah. Aku tak ingin memperkeruh suasana, kuterima dia
dengan tangan terbuka.
“Apa kabar mbak?” tanyanya.
Dia tersenyum lalu merangkulku,
pipinya ditempelkan ke pipiku dengan kikuk. Kami memang tak terlalu akrab.
“Baik,” jawabku. “Kamu, apa
kabar, Put?” tanyaku sambil membantunya duduk di kursi kayu di ruang makan.
Dia tak menjawab, hanya menatap
sekeliling ruangan, sudah lama dia tak pulang, aku membiarkan dia bernostalgia
terhadap tempat yang pernah dia sebut rumah.
“Bagaimana kabarmu, Put?”