Judul : The Fault in Our Stars (Salahkan
Bintang-Bintang)
Penulis : John
Green
Penerjemah : Inggrid
Dwijani Nimpoeno
Penyunting : Prisca
Primasari
Proofreader : Yunni
Yuliana M.
Blurb:
Mengidap kanker pada umur 16 tahun pastilah
terasa sebagai nasib sial, seolah bintang-bintang serta takdirlah yang patut
dipersalahkan. Itulah yang dialami oleh Hazel Grace. Sudah begitu, ibunya terus
memaksannya bergabung dengan kelompok penyemangat penderita kanker, padahal,
Hazel malas sekali.
Tapi kelompok itu toh tak buruk-buruk amat. Di sana ada
pasien bernama Augustus Waters. Cowok cakep, pinter, yang naksir Hazel dan
menawarinya pergi ke Amsterdam untuk bertemu penulis pujaannya. Bersama
Augustus, Hazel mendapatkan pengalaman menarik dan tak terlupakan.
Tetap saja rasa nyeri selalu menuntut untuk dirasakan,
seperti halnya kepedihan. Bisakah Augustus dan Hazel tetap optimis menghadapi
penyakit mereka, meskipun waktu yang mereka miliki semakin sedikit setiap
harinya?
Novel ini membawa kita ke dunia pada karakternya, yang
sanggup menghadapi kesulitan dengan humor-humor dan kecerdasan. Di balik semua
itu, terdapat renungan mengenai berharganya hidup dan bagaimana kita harus
melewatinya.
***
Aku sih
percaya saja dengan ungkapan “Jangan menilai buku dari sampulnya.” Karena aku
menilai buku dari label yang tertulis di sampulnya (nyaris sama tapi tetap saja
beda) Bertuliskan #1 New York Times Bestseller dan Best Young Adult Fiction
Goodreads Choice Awards 2012 membuat aku tak ragu untuk mengklik gambarnya dan
melakukan transaksi online. OMG! Percayalah padaku, tinggal di kampung jauh
dari peradaban itu gak enak, untuk sebuah buku kamu harus bayar mahal untuk
biaya pengiriman dan waktu pengiriman melebihi normal.
Aku harus
bilang aku merekomendasikan buku ini! Tapi itu
ceritanya pasaran? Penyakitan berurai air mata, menjual kesedihan. Yeah temanya memang pasaran tapi ... cukuplah mungkin tak jauh beda dari My
Sister’s Keeper, Now is Good atau One Litres of Tears. Ini beda! Kayak cokelat! Siapa sih yang tidak
suka cokelat? walau itu cokelat, tapi
kamu bisa menikmatinya dalam bentuk cokelat hangat dengan marshmallow, praline atau
mungkin cokelat batangan gede yang gak rela kamu bagi-bagi. Temanya sama? Yeah tapi tentu
saja penyajiannya beda! Aku heran bagaimana seseorang bisa menyukai buku yang
menjual kisah orang penyakitan?menjual kepedihan, bukankah itu cara yang
dipakai para...penjahat..? harusnya ada cara menghibur untuk ... Tepat sekali
kalau membaca buku ini, walau menceritakan kesedihan tapi percayalah padaku,
buku ini mempunyai humor cerdas, dan kau takkan bisa tak jatuh cinta pada tokoh
Augustus Waters!