Date a girl who reads

Date a girl who reads

Sabtu, 19 Oktober 2013

Review Film: Barbie in the Pink Shoes

Pesan moralnya:
Barbie Krystin memilih menjadi bahagia alih-alih menjadi sempurna untuk hal yang paling dicintainya!





*****
                Aku tidak pernah terlalu tua untuk nonton film Barbie, dan ketika ada yang menanyakan? Kapan aku berhenti nonton film Barbie dengan senang hati akan kujawab dengan ‘ntar kalo aku sudah dikutuk jadi Barbie yang ketemu Ken yang jadi Prince Charming, hehehe.’ Artinya, takkan pernah!
            Judulnya saja membuatku jatuh cinta! Barbie in The Pink Shoes! Sepatu?
Petualangan dimulai!
Cewek mana sih yang tidak suka sepatu? (tapi aku sebal dengan ukuran kakiku yang membuatku kesulitan mendapatkan sepatu, tapi yeah aku suka sepatu!) Sebelum si Barbie Krystin, beberapa dongeng terkenal lainnya telah menggunakan keajaiban sang sepatu sebagai salah satu benda ajaib dalam kisahnya, sebut saja kisah cinta fenomenal Cinderella dan juga Dorothy dari Wizard of Oz (berharap seperti Cinderella ketika Prince Charmingku melamar, lupakan soal cincin, aku ingin dilamar dengan sepasang sepatu indah! Dongeng sungguh mempengaruhi hidupku! Hehehe). Yeah kejaiban berasal dari sepatu balet berwarna Pink!
Terjebak di kisah Swan Lake
            Film ini diawali dengan gladi resik sebelum pertunjukan balet yang akan dihadiri pencari bakat untuk itu Madame Natasha benar-benar berharap penampilan anak-anak didiknya harus Semmmmmpurna! Madame Natasha sangat terobsesi dengan kesempurnaan. Cuma seseorang yang membuat Madame Natasha bangga dengan kesempurnaannya, jelas bukan si Barbie Krystin! Tapi Tara. Krystin sama sekali bukan favorite madame Natasha, Krystin sungguh payah! Dia menari sesuka hati, dia membiarkan melodi membiarkan kaki-kakinya menari sendiri. Itu bencana karena madame Natasha benci itu dan....lupakan soal para pencari bakat yang akan memilihnya, masih ada Tara yang sempurna dan juga....sial! di saat gladi insiden menimpah Krystin dan sepatu baletnya rusak.

            Tidak ada ukuran no 5 di ruang kostum, hingga madame Katerina membawakan sebuah sepatu balet Pink untuk Krystin dan petualangan di mulai! Krystin dan si penata kostum Hailey, sahabatnya terjebak ke suatu tempat dimana banyak kisah balet di dalamnya! Jika kamu pernah menonton semua film Barbie, maka kamu tahu Barbie telah mengisahkan beberapa dongeng balet, seperti The Nutcracker dan The Swan Lake, dan di sini kamu mendapatkan lebih. Ada beberapa kisah di mix di sini! Mulai dari Gisselle, Nutcracker,The Swan Lake, bahkan ada Snow Queen dari Narnia!selain kamu tidak hanya menemukan seorang cowok cakep! Tapi tiga! Satu pangeran aristokrat tampan, satu bangsawan sombong-curang yang cute dan cowok petani keren yang lucu!
Pemandangannya indah, kan?
            Aku takkan menceritakan kisahnya semua tapi aku cuma ingin siapapun kalian yang suka film Barbie penasaran untuk segera menontonnya. Mungkinkah si Barbie Krystin selamat dari kejahatan Snow Queen? Mungkinkah Barbie Krystin memilih salah satu pangeran tampan? Mungkinkah Barbie Krystin kembali ke dunia nyata tempat dia harus menampilkan tarian gadis pemerah susu yang payah! Tontonlah! Dan harus aku bilang pemandangan setting di film ini sangat indah! Walau aku lebih suka Barbie berwajah klasik dan lembut ala film-film Barbie di awal, seperti Clara di Nutcracker, Rapunzel, Odette  hingga di Annalise dan Erika di Princess and The Pauper tapi Krystin yeah cukup manis dan gaun-gaunnya indah. Mau taruhan para penggemar Barbie? Film ini pasti akan jadi favoritemu!





3 komentar:

  1. sampe sekarangun,saya masih suka lihat berbie mbk...seneng aja,apalagi sekarang tampilannya tambah keren jadi seneng aja.....^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. *toss* pokoknya selalu suka deh sama si barbie, walau kadang barbie nyebelin (kayak di toy story 3) tapi ya ...teteup suka :P

      Hapus
  2. Jujur lebih suka memang wajah barbie klasik....

    BalasHapus