Judul :
Seven Days (Tujuh Hari Bersamamu)
Penulis :
Rhein Fathia
Penyunting : HP
Melati
Proofreader : Yunni
Yuliana M
Penerbit :
Qanita
***
Nilam’s Diary
Day 1 : Selamat pagi, Pantai Kuta. Selamat
pagi, Shen.
Day 2 : Ah, kamu
membawaku ke Pasar Seni Sukowati, tempat favoritku.
Day 3 : Sendratari Ramayana ini membuatku
bertanya-tanya, apa aku sudah bertindak tidak setia?
Day 4 :
“Aku juga punya rasa takut.
Aku takut kamu terluka!” (Ini kalimat bikin meleleh)
Day 5 : Seminyak, kamu, kejutan, dan pantai
di malam ini.
Day 6 : Pantai Padang-Padang ini menjadi
saksi kamu mengacaukan semuanya....
Day 7 : Bandara Ngurah Rai. Kami sepasang
sahabat sejak kecil, yang kini bersikap seperti orang asing.
***
Cukup
klasik ketika sahabat berubah menjadi cinta, bahkan dari jaman Harry ketemu
Sally kita tahu kalau cowok dan cewek itu nggak bisa temenan, pasti ada salah
satu atau bahkan keduanya yang menyimpan rasa lebih dari sahabat. Walaupun
begitu, kisah perjalanan ke pulau Bali antara Nilam dan Shen (aku suka ide nama
keduanya) tetap saja manis. Walau sebenarnya Nilam dan Shen keliatan sempurna
bersama, tapi di sana ada Reza, cowok yang mencintai Nilam dengan cara yang
sempurna (waduh mau punya pacar kayak Reza yang manggil pacarnya dengan kata Cantik!) nah ini dia konflik
yang bikin aku sebagai pembaca pengen buru-buru buka halaman-halaman
selanjutnya.
Bali! Tempat paling tepat
untuk dijadikan setting kisah cinta,
salah satu tepat wisata paling eksotis dan wajib dikunjungi (tapi dua teman Eropa
terakhirku mengaku kecewa dengan Bali, ayolah pihak Pariwisata kembalikan
kearifan lokal sebagai salah satu bagian dari terpenting dari program kita
dalam memperkenalkan Indonesia pada dunia, jangan-jangan lagi segala sesuatunya
harus berorientasi duit, stop! Ini bukan bicara tentang pariwisata, Citra!) eh
itu wajib kayaknya yak foto depan Hard Rock Cafe buat para turis lokal (kembali
ke topik Citra! Tapi itu penting di halaman 65 -_-)
Kembali
ke Shen, Reza, dan Nilam, membaca cerita tentang mereka membuatku merasa
seperti tidak sedang membaca, detailnya membuat aku seakan berada di depan
televisi dan melihat mereka dengan nyata. Itu hal yang membuatku salut pada gaya
bercerita Rhein Fathia!
Secara
keseluruhan kisah ini luar biasa, hanya lebih banyak kesan ini cerita
perjalanan, terlalu banyak detail wisatanya dibanding detail romantisnya, kalau
bintangnya...? aku ga tahu harus digantiin apa jadi baikllah tetap bintang
saja, ada 3 bintang bersinar terang untuk Shen, Nilam dan Reza, masing-masing
satu ya J
Kejutan-kejutan
manis dalam cerita membuat kisah ini sayang untuk dilewatkan dan dengan label
juara pertama lomba menulis Qanita Romance, rasanya sudah cukup menjadi alasan
bahwa buku ini wajib dibaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar