Date a girl who reads

Date a girl who reads

Senin, 27 Oktober 2014

Peringatan Sumpah Pemuda: Pemuda dan Sumpahnya



Sumpah terdengar lebih puitis dan sakral daripada hanya ‘sekedar’ mengaku, atau mungkin memang kebanyakan kita lebih menyukai semua yang ‘terdengar’ indah’ daripada yang ‘terlihat nyata?’

Hari ini saya malu sekali. Ya, tepat di hari Blogger Nasional rasanya selain malu ya ada juga sedikit rasa bersalah, karena saya mengabaikan blog saya terlalu lama. Untuk itu saya ingin menebusnya dengan menulis sesuatu. Dan besok (eh beberapa menit lagi) bertepatan dengan tanggal 28 Oktober, baiklah Selamat Hari Sumpah pemuda, wahai Bangsa Indonesia! Sebenarnya tidak ingin sok nasionalis dengan memposting tema ini, tapi memang berbicara tentang para pemuda dan sumpahnya sungguh terdengar menarik.
Sebelumnya saya ingin bertanya, sungguhkah para pemuda itu pernah bersumpah ataukah mereka hanya mengaku? Sumpah terdengar lebih puitis dan sakral daripada hanya ‘sekedar’ mengaku, atau mungkin memang kebanyakan kita lebih menyukai semua yang ‘terdengar’ indah daripada yang terlihat nyata?’ *abaikanlah*
Tapi sejujurnya saya sangat menyukai bunyi sumpah, eh pengakuan para pemuda bangsa, pengakuan itu sesungguhnya membuat saya terharu, bagaimana denganmu ketika membaca deretan kata indah ini?

teks asli Sumpah Pemuda

SOEMPAH PEMOEDA

Pertama :

- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Buat saya maknanya begitu dalam, bertanah air satu (tanah disewa air dibeli? Eh) Betapapun sulitnya tinggal di atas bumi Pertiwi, percayalah di atas bumi ini senyum sangat mudah terlihat. Betapapun sulitnya kehidupan, di sini masih ada belas kasihan. Indonesia masih memiliki harapan. Yang berharap untuk masa depan Indonesia yang lebih baik, yuk lakukan sesuatu yang kalian bisa jangan cuma bisa menyalahkan atau mengkritik tapi tak pernah bisa memberi solusi. Ada banyak generasi muda bangsa kita yang masih waras yang mau melakukan hal baik, saya percaya kalian harus percaya. Kalau kita mau, kita bisa, mari sama-sama.

Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA

          Kamu orang mana? Eh disebutlah nama daerahnya. Kapan yak kebanyakan kita mengatakan saya ini bangsa Indonesia dengan bangga? yuk bangga jadi bangsa Indonesia, tapi ya kadang sulit untuk bangga di saat kamu tak bisa melihat apa yang patut dibanggakan. Batik produk Indonesia, etapi banyak yang menggunakan batik impor? Atau halah, kalau mau nulis yang tidak membanggakan bakal penuh postingan ini, tapi sabanyak-banyaknya yang tidak membanggakan ada jauuuuh lebih banyak hal yang membanggakan dari menjadi bagian bangsa Indonesia. Sulit menemukannya? Kalo begitu yuk mari sama-sama kita mulai ciptakan! Sulit? Bukan berarti nggak bisa kan?
         
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA

Serangan bahasa 4L4Y atau bergesernya bahasa kita dengan campuran bahasa asing mungkin itu semacam ancaman. Tapi saya melihat ini sebagai pemersatu, bahasa Indonesia adalah pemersatu bahasa di seluruh nusantara. Nusantara kita kaya akan bahasa kan ya? Satu bahasa daerah saya yang saya kuasai yaitu bahasa Sumbawa, ya iyalah saya orang Sumbawa (walaupun tidak ada kata cinta dalam bahasa Sumbawa, mereka tidak romantis? Bukan, tapi sebenarnya, misal bila mengingat nasehat orang tua ‘na beri lamen no pedi’ yang berarti jangan hanya menyukai jika tak bisa mengasihi itu maknanya lebih dalam dari sekedar kata ‘cinta’ Ooops kepanjangan curhatnya) maksudnya di sini adalah walau bahasa nusantara kaya tapi marilah kita berbahasa Indonesia.
          Kadang saya agak heran dengan orang-orang yang berada di tempat umum dengan banyak orang lain tapi ‘sesamanya’  berkomunikasi  dengan bahasa daerah. Dimana semangat kebangsaannya? Bukan soal gengsi ketika memakai bahasa nasional, tapi bukankah itu salah satu cara untuk tidak terlalu bersikap primordial? Silahkan kalau setuju. Cuma saya ingin mengatakan bahwa saya sangat tidak nyaman jika di forum resmi atau instansi banyak orang sibuk saling berceloteh dalam bahasanya masing-masing.

Sekarang Tentang Pemuda Indonesia Masa Kini
Apa coba alasan Cobain bikin lagu Smells Like Teen Spirit yang berarti Beraroma Layaknya Jiwa Muda yang berarti bahwa betapa kerennya para jiwa muda ini, eh sayang itu ‘sangat mainan alias so toy :P, sok tau’ itu gegara si Cobain ingat mantan pacarnya yang jadi inspirasinya sering menggunakan deodorant bermerek Teen Spirit (gagal berasa keren, kan?). Tapi sebenarnya jiwa muda itu sungguh luar biasa. Tanya saya nih yang jadi guru di SMA yang bergaul dengan mereka yang semangatnya nyaris tak ada lelahnya.
Namun sayang semangat belakangan ini tak selalu positif. Dengan era galau yang ngetrend dan jomblo jadi  sasaran empuk bully, tengoklah berbagai socmed, dan hal semacam itu membuat orientasi dan semangat remaja kita bergeser, tak lagi untuk berprestasi tapi lebih memfokuskan pada masalah hati. Kata om Rhenald Kasali, remaja sekarang adalah generasi stroberi, terlihat cute tapi gampang sakit hati. Mereka terlalu rapuh, fiuuuh.
Ayo dong remaja dan para pemuda, bukan hanya karena pada peringatan Sumpah Pemuda saja, tapi sesekali berpikirlah jauh ke depan, tentang hari esok ketika kalian jadi orang dewasa ketika kalian jadi pemimpinnya menggantikan mereka yang hari ini kebijakannya kamu kiritik dan protes. Mereka yang mewariskan kamu dengan masalah. Mereka yang kadang ‘lupa’ memperlakukanmu dengan cara yang seharusnya. Mari lakukan aksi yang membuat kamu layak untuk menyongsong masa depan lebih baik, bukan cuma jadi remaja yang rela ingatannya dilumpuhkan hanya karena putus cinta.
Remaja sekarang harus lebih tangguh dari remaja tahun 1928. Mereka bisa bersumpah dan kalian harus mewujudkan sumpah mereka. Kalian harus tahu wahai pemuda apa yang Franz Kafka penulis kesayangan saya katakan tentang kalian, Youth is happy because it has the capacity to see beauty.” Beruntunglah kamu yang masih merayakan masa muda!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar