Date a girl who reads

Date a girl who reads

Rabu, 14 Maret 2012

Belajar dari Hobi: From Teenlit to Movie

Kadang aku tak mampu untuk membedakan mana yang benar-benar terjadi dan mana yang hanya ada di dalam khayalanku. Buatku kadang sebuah pengalaman tak harus bersifat nyata, karena jika aku memaksakan sebuah hal yang nyata, maka aku tak memiliki pengalaman apapun (Rahasia Gadis)
***
Masa remaja adalah masa pencarian jati diri, masa untuk belajar banyak sebagai persiapan masa depan, sejujurnya bagiku, seorang remaja awal tahun 2000-an yang tinggal di daerah, sepertinya tidak akan memiliki banyak pengalaman yang bisa didapatkan oleh mereka, para remaja yang tinggal di perkotaan, karena apa yang aku alami di sini tidak sekompleks yang dialami mereka di luar sana, tapi apakah hal itu membuatku kekurangan pengalaman sebagai pelajaran hidup? Jawabannya tidak, karena aku bahkan tetap bisa belajar dari banyak hal, pelajaran hidup yang kudapatkan adalah melalui buku dan film. Aku menyukai keduanya karena sejujurnya pada saat aku berbaring di sofa untuk menikmati lembar demi lembar tulisan atau berada di depan layar TV sesungguhnya aku tengah memperkaya diri dengan pengalaman yang walaupun tak nyata tapi memberiku pelajaran berharga.

Sekarang aku ingin membagikan beberapa teenlit favorite di saat aku remaja dulu yang diangkat menjadi film yang, walaupun sudah agak sedikit “basi” tapi untuk menjadi sebuah pelajaran masih tetap menyimpan pelajaran yang berarti.
1.  Sisterhood of the Traveling Pants


Aku lebih suka menyebut novel karangan Ann Brashares sebagai novel feminis yang mencerahkan, bercerita tentang persahabatan empat remaja yang disatukan oleh sebuah “Magical Pants”; Tibby, Carmen, Lena dan Bee. Keempat sahabat ini berpisah diliburan musim panas untuk menjalani hal-hal berbeda di tempat liburan mereka masing-masing, seperti masalah keluarga, cinta, kecemburuan, kesedihan, kegembiraan, hal-hal yang kadang berat tapi selalu bisa diselesaikan dengan sebuah cara; kekuatan persahabatan yang disimbolkan oleh celana yang akan berpindah tempat ke tempat lainnya.
Sekitar tahun 2005 teenlit ini terangkat ke layar lebar yang menjadi salah satu film favorite-ku, dibintangi oleh Amber Tamblyn (as Tibby), Alexis “Rory Gilmore Girl” Bledel (as Lena) , America “Ugly Betty” Fererra” (as Carmen ) serta Blake “Serena Van Der Woodsen” (as Bridget/ Bee), dari empat novel diangkat ke dalam dua film. Untuk masalah persahabat, mimpi, cita-cita, mengobati sakitnya masa lalu, kecemburuan, dan segala keputusasaan, buku dan film ini mampu memberi pelajaran berharga untuk membuat kita mampu menghadapi segalanya.
Ada dua quote yang kusuka dari buku dan film-nya.    
a.            Dapatkah kau membuat dirimu mencintai? Dapatkah dirimu dicintai? (Lena Kaligaris)
b.           Hey, it's me, Bailey. You don't have to use this in your movie or anything, although now that I think of it, fainting in Wallman's does kind of qualify me as a loser. But then again, wearing a price sticker on your forehead probably makes you one, too. Ya know, I don't know, Tibby, maybe the truth is there's a little bit of loser in all of us, ya know? Being happy isn't having everything in your life be perfect. Maybe it's about stringing together all the little things like wearing these pants or getting to a new level of Dragon's Lair - making those count for more than the bad stuff. Maybe we just get through it... and that's all we can ask for (Jenna Boyd as Bailey)

2.   Princess Diaries
Mia Thermopolis, Princess of Genovia, aku lebih suka menyebutnya sebagai Silly-Quirky Princess, ini teenlit yang kusuka karena…gadis mana yang tak suka cerita tentang para putri? Tapi dalam novel ini saat tiba-tiba kamu menyadari bahwa kamu adalah seorang putri ternyata rasanya…tak selalu sesempurna saat kamu mendapatkan senyuman manis dari prince charming, dalam novel ini menjadi putri tidak seperti dalam dongeng, lebih nyata dan lebih…lucu dan konyol, tapi pelajaran berharganya siapapun kamu, kamu adalah dirimu sendiri.
          Quote terbaik dari film-nya adalah…
To be a princess, you have to believe that you are a princess. You've got to walk the way you think a princess would walk. So, you gotta think tall you gotta smile and wave, and just have fun.

3. The Uncensored Confession of Teenage Drama Queen

              “ I will be a teacher because being a teacher is the most worthy thing a person can be” itulah yang dikatakan oleh Lola, si tokoh utama saat dia berpura-pura jadi Eliza, tapi hal itu ada benarnya karena…yeah aku mengikuti apa yang dikatakan si drama queen Lola, aku memilih profesi guru, novel yang menginspirasi hidupku, dan filmnya sukses dihidupkan oleh Lindsay Lohan yang sayangnya tak terlalu sukses melawan ketergantungannya dengan narkoba.
          Yeah menjadi ratu drama remaja, bahwa …bagaimanapun kita memainkan drama dalam kehidupan, kehidupan nyata akan selalu lebih berharga, dan …hahaha gara-gara novel inilah akhirnya nama blog-ku jadi sepanjang dan seaneh itu, hingga salah seorang sahabat malah menjadikan kata drama queen sebagai panggilannya buatku :P

:::With Love:::
Gambar : Google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar