Date a girl who reads

Date a girl who reads

Senin, 01 Juli 2013

[Review Novel] The Fault in Our Stars: Salahkan Bintang-Bintang




Judul              : The Fault in Our Stars (Salahkan Bintang-Bintang)
Penulis           : John Green
Penerjemah : Inggrid Dwijani Nimpoeno
Penyunting  : Prisca Primasari
Proofreader : Yunni Yuliana M.



Blurb:          

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTO8mgops33-01I0YhmFe7YzHDrMDVMF8Z9DVnSLXjmjhsrsu739_RmCGRUC5pOIGg3gSwey-50hPuXKP9snRtKLSDftw8zxxwxhSBsNUKKnblwaaPSptG5fGmoT0Yx4U2SIh9jee-ILLz/s400/The+Fault+in+Our+Stars.jpg


  Mengidap kanker pada umur 16 tahun pastilah terasa sebagai nasib sial, seolah bintang-bintang serta takdirlah yang patut dipersalahkan. Itulah yang dialami oleh Hazel Grace. Sudah begitu, ibunya terus memaksannya bergabung dengan kelompok penyemangat penderita kanker, padahal, Hazel malas sekali.
            Tapi kelompok itu toh tak buruk-buruk amat. Di sana ada pasien bernama Augustus Waters. Cowok cakep, pinter, yang naksir Hazel dan menawarinya pergi ke Amsterdam untuk bertemu penulis pujaannya. Bersama Augustus, Hazel mendapatkan pengalaman menarik dan tak terlupakan.
            Tetap saja rasa nyeri selalu menuntut untuk dirasakan, seperti halnya kepedihan. Bisakah Augustus dan Hazel tetap optimis menghadapi penyakit mereka, meskipun waktu yang mereka miliki semakin sedikit setiap harinya?
            Novel ini membawa kita ke dunia pada karakternya, yang sanggup menghadapi kesulitan dengan humor-humor dan kecerdasan. Di balik semua itu, terdapat renungan mengenai berharganya hidup dan bagaimana kita harus melewatinya.
***


            Aku sih percaya saja dengan ungkapan “Jangan menilai buku dari sampulnya.” Karena aku menilai buku dari label yang tertulis di sampulnya (nyaris sama tapi tetap saja beda) Bertuliskan #1 New York Times Bestseller dan Best Young Adult Fiction Goodreads Choice Awards 2012 membuat aku tak ragu untuk mengklik gambarnya dan melakukan transaksi online. OMG! Percayalah padaku, tinggal di kampung jauh dari peradaban itu gak enak, untuk sebuah buku kamu harus bayar mahal untuk biaya pengiriman dan waktu pengiriman melebihi normal.
            Aku harus bilang aku merekomendasikan buku ini! Tapi itu ceritanya pasaran? Penyakitan berurai air mata, menjual kesedihan. Yeah temanya memang pasaran tapi ... cukuplah mungkin tak jauh beda dari My
Sister’s Keeper, Now is Good atau One Litres of Tears
. Ini beda! Kayak cokelat! Siapa sih yang tidak suka cokelat?  walau itu cokelat, tapi kamu bisa menikmatinya dalam bentuk cokelat hangat dengan marshmallow, praline atau mungkin cokelat batangan gede yang gak rela kamu bagi-bagi. Temanya sama? Yeah tapi tentu saja penyajiannya beda! Aku heran bagaimana seseorang bisa menyukai buku yang menjual kisah orang penyakitan?menjual kepedihan, bukankah itu cara yang dipakai para...penjahat..? harusnya ada cara menghibur untuk ... Tepat sekali kalau membaca buku ini, walau menceritakan kesedihan tapi percayalah padaku, buku ini mempunyai humor cerdas, dan kau takkan bisa tak jatuh cinta pada tokoh Augustus Waters!

            Aku tak tahu harus memberi berapa bintang untuk buku ini, baiklah empat, karena lima itu sempurna, dan kesempurnaan cuma milik Tuhan (jika ada lima bintang yang kuklik, itu karena jari-jariku yang tremor). Aku tak suka mengomentari apa-apa tentang fiksi, karena fiksi itu lebih mudah untuk dinikmati jadi ... bagaimana kalau kukatakan tentang kekagumanku saja? Green sangat hebat dalam menggambarkan para tokohnya; aku suka Augustus dan jatuh cinta padanya! Aku suka teorinya tentang menjepit kematian di antara bibir, Isaac yang patah hati dan tegar dengan caranya yang sinis, Van Houten yang brengsek tapi menginspirasi dengan fiksi yang dituliskannya, aku benci tapi ingin memeluk si tua pemabuk itu di saat yang sama, Hazel Grace so sorry dia bukan favoriteku! Karena dia mirip Natalie Portman dalam V for Vendetta dan cemburu padanya, karena Augustus mewujudkan mimpinya. Boleh kutanya di mana pria seperti Augustus bisa ditemukan? Selain itu adalah ide luar biasa menggambarkan kejadian romantis (yang mungkin bisa jadi erotis) dalam bentuk diagram Venn!!! Pembaca mana coba yang sempat berpikir akan ada bagian seperti ini??? Dan bagian menyentuh dan paling realistis ada di halaman 85-89.
            Baiklah aku ingin membagi, kalimat-kalimat favoriteku di sini:
  • Di hari-hari terkelam, Tuhan meletakkan orang-orang terbaik dalam hidupmu.
  • Tanpa penderitaan, bagaimana kita mengenal kebahagiaan?
  • Menyebut kematian di depan orang sekarat adalah kejahatan.
  • Kepedihan menuntut untuk dirasakan (inilah benar merah kisah ini)
  • Terkadangorang tidak memahami janji yang mereka ucapkan ketika mereka sedang mengucapkannya.
  • Cinta adalah memegang janji, tidakkah kau mempercayai cinta sejati?
  • Prosa yang cerdas perlu waktu (Para penulis camkan ini!)
  • Semua orang harus punya cinta sejati, dan cinta itu harus bertahan, setidaknya selama kau masih hidup.
  • Jangan khawatir, khawatir itu tidak berguna.
  • Keinginan sejati itu mungkin tidak akan pernah tiba, tapi setidaknya mereka bisa beristirahat dengan tenang di alam baka, karena tahu bahwa mereka telah memainkan peranan kecil dalam mempertahankan keinginan sebagai suatu gagasan.
  • Kau tidak selalu bisa mendapatkan apa yang kau inginkan.
  • Aku selalu berpikir dunia adalah pabrik pewujud keinginan.
  • Hal ganjil mengeni rumah adalah walaupun sebagian besar kehidupan kita berada di dalamnya, dari luar seakan tidak ada satupun yang terjadi di dalamnya. Aku ingin tahu apakah itu memang semacam tujuan dari arsitektur.
  • Alasan utama hidupnya dan alasan utamaku untuk hidup sangatlah berkaitan erat.
  • Kita menua lebih lambat ketika bergerak lebih cepat, jika dibandingkan ketika kita berdiri diam. Jadi, pada saat ini waktu berlalu lebih lambat bagi kitadaripada bagi orang-orang di bumi.
  • Aku jatuh cinta kepadamu, dan aku tidak mengingkari diriku sendiri dari kenikmatan sederhana berkata jujur. Aku jatuh cinta kepadamu, dan aku tahu bahwa xinta hanyalah teriakan ke dalam kekosongan dan pelupaan abadi tak terhindarkan, dn akan ada hari ketika semuanya kembali menjadi debu, dan aku tahu matahari akan menelan satu-satunya bumiyang kita miliki, dan aku jatuh cinta padamu.
  • Sebagian besar orang menemukan dosa di dalam kebebasan (itulah sebabnya kita membutuhkan nilai dan norma, kan ya?)
  • Datanglah cepat; aku sedang mencicipi bintang-bintang.
  • Orang selalu terbiasa dengan keindahan. Aku belum terbiasa dengan keindahanmu.
  • Matahari selalu terbit dengan cemerlang di matanya yang hilang.
  • Dan, aku takut aku tidak akan bisa memperoleh kehidupan atau kematian yang bermakna (mari rayakan kehidupan dan tetap siap menuju kematian)
  • Semua orang ingin menjalani kehidupan yang luar biasa.
  • Pencerahan ala Whitman, bahwa definisi kemanusiaan  adalah peluang untuk mengagumi keagungan penciptaan atau apapun itu. Kau tahu bagian yang itu?
  • Oh, aku tidak keberatan Hazel Grace. Akan merupakan keistimewaan jika kau mematahkan hatiku.
  • Rudolf Otto mengatakan jika kau belum menjumpai yang ilahiah, jika kau belum mengalami perjumpaan non-rasional dengan tremendum mysterium (misteri yang luar biasa) maka karyanya bukanlah untukmu.
  • Novel itu tersusun dari coretan-coretan di atas sehelai kertas, sayang. Tokoh yang ada di dalamnya tidak punya kehidupan di luar coretan-coretan itu. Apa yang terjadi pada mereka? Mereka semua tidak ada lagi begitu novel berakhir.
  • Seperti semua anak berpenyakit lainnya. Kau mengatakan tidak menginginkan belas kasihan, tapi keberadaanmu sendiri bergantung pada belas kasihan itu.
  • Aku tidak tahu bagaimana cara melanjutkan hidup tanpa keluarga.
  • Karena, siapakah yang begitu teguh sehingga tidak bisa dirayu?
  • Aku akan memeranginya. Aku akan memeranginya untukmu. Jangan mengkhawatirkanku, Hazel Grace. Aku baik-baik saja. Aku akan mencari cara untuk bertahan dan menjengkelkanmu untuk waktu yang lama.
  • Kau akan...kau akan ...menjalani kehidupan terbaikmu hari ini. Inilah peperanganmu sekarang.
  • Ketidaktahuan adalah kebahagiaan.
  • Terkadang, tampaknya alam semesta ingin diperhatikan.
  • Membuat orang-orang asing itu mencintaimu...nah, itu adalah tantangan.
  • Aku menginginkan lebih banyak bilangan daripada yang kemungkinan besar akan kuperoleh.
  • Kau selalu memberiku ‘selamanya’ di dalam hari-hari yang terbatas, dan aku berterima kasih.
  • Rasanya seakan kehilangan teman mengenang berarti kehilangan kenangan itu sendiri.
  • Menulis tidak membangkitkan tapi menguburkan (tapi jika aku harus bilang; menulis berarti MENGABADIKAN)
  • Kau akan menjalani kehidupan yang panjang dan menyenangkan, penuh momen indah dan mengerikan yang belum bisa kau bayangkan.
  • Kehidupan menciptakan kehidupan
  • Kedukaan tidak mengubahmu, kedukaan mengungkapkan dirimu.
http://teenlitrocks.com/wp-content/uploads/2012/03/fault-in-our-stars.jpg

5 komentar: