Date a girl who reads

Date a girl who reads

Sabtu, 24 Januari 2015

[Review] Bridget Jones's Diary: Serenyah Cemilan yang Bikin Ketagihan



Judul: Bridget Jones's Diary
Penulis: Helen Fielding
Alih Bahasa: Amelia Listiani
Desain Sampul: Marcel A.W.
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Kedua: April 2003
ISBN: 979-22-0233-1

Blurb:

56,7 kg (seandainya aku bisa tetap di bawah 57kg dan tidak terus naik-turun seperti mayat tenggelam, tenggelam dalam lemak) unit alkohol 2 (bagus), rokok 17 (buruk, tapi aku mulai berhenti besok), kalori 775 (pokoknya besok harus sudah berbobot 54 kg)

Bridget Jones, wanita lajang berusia tiga puluhan,  merasa yakin dirinya akan bahagia jika:
 1.        Berhasil menurunkan berat badan
 2.        Berhenti merokok
 3.        Punya ketengangan batin

Karena belum mempunyai pacar, orang-orang di sekitarnya berusaha menjodohkan Bridget dengan beberapa pria. Salah satunya Mark Darcy, duda dan pengacara kaya yang serius, pendiam dan berpenampilan agak kuno. Bridget tidak memedulikan Mark karena ia jatuh cinta pada bosnya di perusahaan penerbitan, Daniel Cleaver yang ganteng, modern dan mata keranjang. Sampai suatu hari Daniel mengkhianatinya...

Bridget Jones's Diary memotret kehidupan wanita yang mulai panik membayangkan mereka akan hidup sendirian karena belum juga menemukan pria impian. Ini juga kisah tentang pergulatan wanita tahun 1990-an, yng terus berupaya memperbaiki diri agar bisa diterim di dunia yang kejam, yang segalanya ditentukan penampilan luar.

***

                Setelah 'serius' membaca sastra klasik saya pikir saya rehat sejenak untuk sesuatu yang lebih fun. Chicklit jadi pilihan dan walau sudah menonton filmnya, tidak salah untuk membaca novelnya. Dan seperti yang saya harapkan membaca buku harian si Bridget jelas sangat menyenangkan. Saya berpikir seperti membaca rahasia seseorang tapi Bridget kan bocor banget jadinya tak perlu deg-degan membacanya atau sungkan karena melanggar privacy-nya.
            Tapi deg-degan juga sih ketika memposisikan diri sebagai Bridget yang mendatangi Pesta Buffet Kari Kalkun Tahun Baru keluarga Alconbury dan bertemu Mark Darcy yang adalah tipeku (Kalau Bridget sih masih terobsesi dengan Daniel Cleaver) yang mengajukan pertanyaan seksi "Apakah kau membaca, ah .... Ada buku bagus yang kau baca akhir-akhir ini?" kalau Bridget adalah saya maka dengan antusiasnya saya mengatakan bahwa belakangan saya membaca novel pemenang Pulitzer juga kumpulan cerita pendek karangan Sastrawan Prancis. Sayang dengan asal Bridget menyebut buku Backlash-nya Susan Faludi yang terdengar keren! Jika Bridget adalah saya maka tak lama akan ada kencan dengan Mark Darcy yang dipastikan sepekan setelahnya kami akan menyadari bahwa sesungguhnya kami tak ditakdirkan bersama yang artinya nyaris takkan ada yang menarik untuk bisa diceritakan.
            Bridget mengabaikan Mark, ya ampun apa yang menarik sih dari si Darcy itu? dan kenapa pula ibu dan Una Alconbury ngebet banget? huh!  Di sana ada Cleaver yang seksi tauk! Dan perjalanan cinta Bridget dan Daniel dimulai! berawal dari email nakal tentang rok mini Bridget. Sumpah Daniel membuat gila dan bergairah, ups!

            Saya harus bilang bahwa saya menyukai Bridget, terlepas dari kecanduan juga obsesinya akan rokok, alkohol, ketenangan batin dan juga berat badan serta kalori. Dia lucu dan membuat tertawa dengan berbagai kejadian dalam hidupnya yang berwarna. Saya suka cara bertutur dalam novel ini, ringan, kocak, dan ceplas-ceplos yang khas, namun Helen Fielding meramunya secara cerdas, misal:
  1. Teori dari  Tom tentang, kaum homoseksual dengan wanita lajang usia 30-an memiliki ikatan alami: keduanya terbiasa mengecewakan orang tua dan diperlakuan sebagai orang sinting oleh masyarakat.
  2.  Daftar ilustrasi panjang pria pengecut menurut Sharon: Seorang teman sudah pacaran tiga belas tahun dan pacarnya bahkan menolak membahas topic hidup bersama; teman lain berkencan epat belas kali dengan seorang pria yang kemudian mendepaknya karena menganggap hubungan itu terlalu serius; teman lain dikejar secara membabi buta oleh seorang pria selama tiga bulan, hanya untuk mendapati si pria itu  meninggalkannya tiga minggu  setelah si wanita menyerah menyerah dan mengulangi seluruh proses pengejaran itu pada sahabat karib si wanita.  
  3. Juga pada paragraf  di halaman 267: Ketika seseorang meninggalkanmu, bisa saja kau merindukannya , atau seluruh dunia kecil yang sudah kalian ciptakan runtuh  dan segala yang kaulihat atau lakukan mengingatkanmu akan orang itu, namun yang paling buruk adalah pikiran bahwa  ia mengujimu, dan akhirnya semua hal yang berarti bagimu  DITOLAK  oleh orang yang kaucintai. Jelas saja kepercayaan dirimu luluh lantak bagaikan sandwich dilindas kereta api.

            Selain itu adegan konyol-menyedihkan di pesta Pastor dan Pelacur yang gagal sukses membuat saya tertawa. Serta kekonyolan yang menyakitkan ketika Bridget mencoba membuktikan ketidaksetiaan Cleaver yang ternyata benar dengan menemukan Suki di loteng Cleaver sedang  telanjang. Dan drama Julio, pacar ibu Bridget si  kriminal  yang dirasuk cinta yang buta yang membuatnya sukses ditangkap, yeah berkat kecerdasan Darcy, begitulah. Cerita ini seru, kocak, dan menghibur. Kisah ini semacam cemilan yang walau ringan dia akan menambah kalori dan boom mengubah bentuk tubuh, membuat kecanduan seperti rokok dan alkohol, walau sadar itu tak berguna tapi jika mengabaikannya, yeah membuat gelisah. Bridget cerdas, segar dan menggiurkan. Dan kupikir buku ini untuk tantangan a funny book. Pesan moralnya, jadilah diri sendiri dan jangan menempatkan hati pada pria brengsek yang hanya menjadikanmu objek obsesif horny-nya selama di sana masih ada pria rekomendasi dari mereka yang khawatir soal kehidupan asmaramu.

1 komentar: