Date a girl who reads

Date a girl who reads

Sabtu, 07 Maret 2015

[Review] Veronika Decides to Die: Hanya Karena Semuanya Biasa Jadi Boleh Mati Begitu Saja?


Judul Buku                              : Veronika Decides to Die (Veronika Memutuskan Mati)
Jenis Buku                               : Fiksi
Penulis                                    : Paulo Coelho
Alih Bahasa                             : Lina Jusuf
Penyunting                              : Candra Gautama
Desain dan Ilustrasi Cover      : Boy Bayu Anggara
Penata Letak                           : Bakti Setiyanto
Penerbit                                   : Kepustakaan Gramedia Populer
Cetakan                                   : Ketujuh, Juli 2012
Tebal                                       : 235 halaman
ISBN                                       : 978-979-91-0478-6

            Veronika Memutuskan Mati adalah novel tentang pencarian makna hidup dalam masyarakat yang terbelenggu rutinitas tanpa jiwa dan takluk terhadap tekanan sosial. Dengan tokoh utama Veronika, seorang gadis yang berusaha bunuh diri, Paulo Coelho mengisahkan individu-individu rapuh yang terlempar ke rumah sakit jiwa karena hasrat, impian, dan sikap hidup mereka berbeda dengan yang dianggap normal oleh masyarakat.
***
            Kita lebih alami untuk menanti mati alih-alih memutuskan mati, jadi ketika 'keputusan' seseorang tak sama seperti kebanyakan, apakah itu artinya vonis gila akan jadi miliknya?
            Perempuan, muda, cantik, dengan kehidupan normal memutuskan untuk menegak pil tidur guna membunuh dirinya dengan alasan, hidupnya terlalu biasa saja, tak bisa menghindari hal yang salah dan memperbaiki hal dalam hidup dengan kebenaran, dia kesal bahwa koran menulis suatu hal yang konyol, mereka tak tahu dimana letak Slovenia, dan yang terakhir seperti dalam buku ini tertulis (hal 78) dia membenci cinta yang diberikan kepadanya, karena cinta itu tak menuntut balas apa-apa, dan itu tidak masuk akal, tidak nyata melawan hukum alam (siapa yang gila di sini? adakah cinta yang masuk akal? dan apakah semuanya harus lulus sensor si akal untuk bisa diterima?) Ah Veronika!
            Sulit sekali membedakaan kenormalan dan kegilaan, keduanya begitu tipis dan nyaris serupa. Gunakan sudut pandang berbeda kamu mungkin gila, kamu mungkin normal. Tapi, pada saat ini gila dan normal seringnya… siapa yang peduli sih? tapi jika sudah senekat memilih mati itu masalah lain lagi.

            Ini buku ketiga tentang ketidaknormalan kejiwaan tokohnya yang saya baca (ulang) belakangan. Dan harus saya katakan buku ini pernah saya selipkan di salah satu novel saya sebagai bacaan dari ibu tokoh saya yang juga memilih mati (Spacious Love)
            Penyebab kegilaan: korban stres, rasa jemu (mungkin inilah Veronika) penyakit bawaan, kesepian, penolakan dan juga kata dr Igor karena kekurangan Serotonin, zat yang yang bertanggung jawab atas perasaan manusia. Manusia, mereka kesulitan mengolah kebahagiaannya. Dan yeah untuk tetap normal usaha yang bisa dilakukan (jika kita mencoret 'ikuti saja mayoritas') maka; kendalikan saja pikiran, atau jika tidak maka pikiran yang akan mengendalikan kita yang artinya berakhir gila! Sayangnya saat ini, gila mulai mengalami perluasan makna dan tak sedikit orang yang bangga menjadi gila (saya mereview buku atau apaan coba? haha)
            Mengambil setting di Vilette, sebuah rumah sakit jiwa. Buku ini selain mengisahkan Veronika juga berkisah tentang Eduard, lelaki yang (sayangnya) gila (saya sendiri tak berpikir dia gila) Mari yang memutuskan gila dan Dr. Igor dengan penelitiannya. Adegan tergila adalah saat Veronika memutuskan dengan berani untuk bermarturbasi di hadapan Eduard, dia ingin melepaskan ketakutannya atas sebuah kenikmatan. Dan dongeng raja dan sumurnya membuka mata tentang apa sebenarnya definisi gila. Saya suka Eduard dan Dr. Igor juga Mari tapi tidak begitu dengan Veronika untuk alasan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
            Dan kesimpulan besar dari buku ini sesuai dengan  judul bab terakhir dari tesis Dr. Igor, 'Kesadaran Akan Kematian Membangkitkan Semangat Hidup'
            Tidak seperti buku lain dari Paulo Coelho, Veronika memutuskan untuk mati disajikan dengan pemilihan kata yang paling sederhana namun tetap kaya makna akan kehidupan. Selalu menyukai karya Coelho!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar