Kamar itu tak terlalu besar tapi juga
tak terlalu kecil, tapi memang terlihat sempit, karena terlalu banyak
barang-barang yang menyesakkan; lemari pakaian dan rak-rak, berisi buku,
majalah juga komik, serta boneka, dari
yang imut seperti Teddy Bear hingga yang sangar kayak boneka buaya raksasa dan
gorilla, tempat tidurnya hanya kasur
busa tebal, tanpa ranjang dengan seprai
bermotif polka-polka, di atas kasur berserakan handphone, I pod, dompet
juga head set, TV jadul berlayar
cembung menyala memutar siaran channel
Star Movies memutar film tak mendidik tapi menarik: I Love You, Beth Cooper. Di
dinding kamar dipenuhi poster, bukan poster boyband,
tapi poster wanita-wanita legenda; Audrey Hepburn, Jackie O, Twiggy, Marilyn
Monroe, juga Madonna dan yang terakhir bukan legenda, cuma si Lady Gaga.
.Dari
penampilannya kamar itu adalah kamar seorang gadis, Ooops…bukan seorang, karena
pada awalnya dua orang, hanya saja gadis yang satu mengklaim kamar itu
miliknya, sangat kekanak-kanakan bukan? Tapi memang begitulah, yeah kamar itu
milik dua bersaudara; Zara dan Zanetta, mereka bukan saudara kembar hanya
berjarak satu tahun kelahiran, mereka tidak terlalu berbeda juga, Zara hanya
memiliki gigi kelinci dan cadel, sementara Zanetta berkulit lebih gelap dan
berambut ikal, selain itu tak ada perbedaan diantara keduanya. Lebih gampangnya
adalah kedua-duanya sama-sama cantik dan menarik dengan cita rasa berbeda, Zara
cantik dan menarik, Zanetta cantik dan eksotis.
Pagi itu pukul Sembilan lebih banyak, mendekati
pukul sepuluh, Zanetta baru saja keluar dari kamar mandi selesai cuci muka dan
gosok gigi tapi mendengar suara celotehan cadel saudarinya di teras depan,
cepat-cepat dia merebahkan diri di tempat tidur, pura-pura tertidur, dia malas
dan tak ingin terlihat antusias menyambut Zara yang pulang untuk liburan akhir
pekan. Apalagi mengingat kepulangan terakhir Zara minggu kemarin, yeah mereka
bertengkar dan Zanetta masih ngambek hingga sekarang, keduanya saling tak bicara, tak pernah SMS-an tak
pernah telepon-teleponan, tak pernah chattingan, gara-garanya sepele, hanya
karena Zara dengan asalnya memakai T-shirt
Zanetta, mana Zara tau kalo itu T-shirt
couple, baju kembaran Zanetta dengan Dio pacarnya.
Zara memasuki kamar yang sekarang bukan
lagi miliknya, karena kamarnya ada berkilo-kilo meter jauhnya, di kabupaten
sebelah, dekat kampusnya. Dia hanya memasukkan barang bawaannnya, ransel
Roxy-nya diletakkan di kursi depan meja belajar yang terlalu kepenuhan
kepenuhan kertas cakaran, kelihatannya semalam Zanetta habis ngerjain tugas
Fisika, jadi dia memilih meletakkan kotak kue berisi Cheese Cake favorite Zanetta di meja mini di samping tempat tidur,
dia yakin aroma nikmatnya pasti menguar ke seluruh kamar dan menggoda adiknya, Zara
memang sengaja, di sebelah kotak kue dia meletakkan handphone-nya.
Sekilas dia melirik ke tempat tidur,
saudarinya terlihat tertidur pulas, tak mau menggangu, dia keluar lagi, membawa
serta netbook kesayangannya yang berwarna pink, pura-pura lupa dan memang
sengaja, Zara keluar tanpa menutup pintu, dan si Putri (yang pura-pura) Tidur
teriak nyaring “tutup pintunya!”. Zara mengabaikannya dan terkikik, dia hapal
watak adiknya yang judes bin jutek.
***
Zannetta paling sebel mendengar Zara
dan mamanya sedang bercengkrama mesra di ruang tengah, yeah menurut
Zannetta, Zara adalah kesayangan mamanya
sama juga kayak pikiran Zara yang menganggap Zannettta adalah kesayangan
papanya. Keduanya salah karena baik mama atau papanya, sama-sama memberikan
cinta yang rata tanpa beda pada kedua putrinya.
Kekesalannya bertambah parah mana kala,
suara Sara Bareilles menyanyikan lagu King of Anything, handphone Zara
berdering, satu dua kali diabaikannya, ketika dering ketiga kali akhirnya dia
memilih menjawab telpon itu, di layarnya tertulis XOXO, itu adalah huruf
penanda untuk X yang mewakili pelukan dan O yang mewakili ciuman dengan kata
lain bisa ditebak itu telepon dari pacarnya Zara, apalagi fotonya juga ada,
seorang cowok berbelah dagu dengan senyum cool
berkedap-kedip di layarnya.
“Halo” dia terdengar jutek.
“Baby…”
terdengar suara di seberang, Zanetta menunjukkan ekspresi pura-pura muntah.
“Oppsss..ini Zanet, bukan Zara”
“Zara mana?”
“Lagi ngobrol sama mamanya!” jawabnya
asal
“Lho? Bukannya kalian sodara?”
“Iye tapi beda ibu bapak!” jawabnya
galak.
Zanetta mematikan telponnya, dan
menyesal, ketika melihat wallpaper di
handphone kakaknya, sebuah foto hasil editan Photoscape yang menunjukkan
gambarnya dan Zara yang berpelukan hangat, senyum mengembang di wajahnya
sementara Zara mencium pipinya, keduanya telihat bahagia di foto yang dihiasi
bintang dan pita dan juga sebuah tulisan “Me
and My Lovely Sista”.
Artikelnya keren sist like this post
BalasHapussalam kenal ya dari blogger amatiran lombok utara gak sukses-sukses Lombok 7og4nk. saya follow disini kalo sempat silahkan follow balik di lombok 7og4nk.
okay makasiii atas kunjunganx tar q kunjungi bali yak
BalasHapussenangnya bisa selalu berpelukan hangat sama keluarga :(
BalasHapusSELAMAT TAHUN BARU 2012 semua!!! :)
The Personal Touch
terima kasih semoga tahun baru ini kita akan semakin baik daripada tahun sebelumnya :D
BalasHapus