Date a girl who reads

Date a girl who reads

Kamis, 29 Desember 2011

Me and My Lovely Sista


Saudara perempuan itu. . . .seperti sepasang sahabat. . . . .seperti musuh bebuyutan. . . . .seperti aku dan adikku!

Kamar itu tak terlalu besar tapi juga tak terlalu kecil, tapi memang terlihat sempit, karena terlalu banyak barang-barang yang menyesakkan; lemari pakaian dan rak-rak, berisi buku, majalah juga komik, serta  boneka, dari yang imut seperti Teddy Bear hingga yang sangar kayak boneka buaya raksasa dan gorilla,  tempat tidurnya hanya kasur busa  tebal, tanpa ranjang dengan seprai bermotif polka-polka, di atas kasur berserakan handphone, I pod, dompet juga head set, TV jadul berlayar cembung menyala memutar siaran channel Star Movies memutar film tak mendidik tapi menarik: I Love You, Beth Cooper. Di dinding kamar dipenuhi poster, bukan poster boyband, tapi poster wanita-wanita legenda; Audrey Hepburn, Jackie O, Twiggy, Marilyn Monroe, juga Madonna dan yang terakhir bukan legenda, cuma si Lady Gaga.

 .Dari penampilannya kamar itu adalah kamar seorang gadis, Ooops…bukan seorang, karena pada awalnya dua orang, hanya saja gadis yang satu mengklaim kamar itu miliknya, sangat kekanak-kanakan bukan? Tapi memang begitulah, yeah kamar itu milik dua bersaudara; Zara dan Zanetta, mereka bukan saudara kembar hanya berjarak satu tahun kelahiran, mereka tidak terlalu berbeda juga, Zara hanya memiliki gigi kelinci dan cadel, sementara Zanetta berkulit lebih gelap dan berambut ikal, selain itu tak ada perbedaan diantara keduanya. Lebih gampangnya adalah kedua-duanya sama-sama cantik dan menarik dengan cita rasa berbeda, Zara cantik dan menarik, Zanetta cantik dan eksotis.
Pagi itu pukul Sembilan lebih banyak, mendekati pukul sepuluh, Zanetta baru saja keluar dari kamar mandi selesai cuci muka dan gosok gigi tapi mendengar suara celotehan cadel saudarinya di teras depan, cepat-cepat dia merebahkan diri di tempat tidur, pura-pura tertidur, dia malas dan tak ingin terlihat antusias menyambut Zara yang pulang untuk liburan akhir pekan. Apalagi mengingat kepulangan terakhir Zara minggu kemarin, yeah mereka bertengkar dan Zanetta masih ngambek hingga sekarang, keduanya  saling tak bicara, tak pernah SMS-an tak pernah telepon-teleponan, tak pernah chattingan, gara-garanya sepele, hanya karena Zara dengan asalnya memakai T-shirt Zanetta, mana Zara tau kalo itu T-shirt couple, baju kembaran Zanetta dengan Dio pacarnya.
Zara memasuki kamar yang sekarang bukan lagi miliknya, karena kamarnya ada berkilo-kilo meter jauhnya, di kabupaten sebelah, dekat kampusnya. Dia hanya memasukkan barang bawaannnya, ransel Roxy-nya diletakkan di kursi depan meja belajar yang terlalu kepenuhan kepenuhan kertas cakaran, kelihatannya semalam Zanetta habis ngerjain tugas Fisika, jadi dia memilih meletakkan kotak kue berisi Cheese Cake favorite Zanetta di meja mini di samping tempat tidur, dia yakin aroma nikmatnya pasti menguar ke seluruh kamar dan menggoda adiknya, Zara memang sengaja, di sebelah kotak kue dia meletakkan handphone-nya.
Sekilas dia melirik ke tempat tidur, saudarinya terlihat tertidur pulas, tak mau menggangu, dia keluar lagi, membawa serta netbook kesayangannya yang berwarna pink, pura-pura lupa dan memang sengaja, Zara keluar tanpa menutup pintu, dan si Putri (yang pura-pura) Tidur teriak nyaring “tutup pintunya!”. Zara mengabaikannya dan terkikik, dia hapal watak adiknya yang judes bin jutek.
***
Zannetta paling sebel mendengar Zara dan mamanya sedang bercengkrama mesra di ruang tengah, yeah menurut Zannetta,  Zara adalah kesayangan mamanya sama juga kayak pikiran Zara yang menganggap Zannettta adalah kesayangan papanya. Keduanya salah karena baik mama atau papanya, sama-sama memberikan cinta yang rata tanpa beda pada kedua putrinya.
Kekesalannya bertambah parah mana kala, suara Sara Bareilles menyanyikan lagu King of Anything, handphone Zara berdering, satu dua kali diabaikannya, ketika dering ketiga kali akhirnya dia memilih menjawab telpon itu, di layarnya tertulis XOXO, itu adalah huruf penanda untuk X yang mewakili pelukan dan O yang mewakili ciuman dengan kata lain bisa ditebak itu telepon dari pacarnya Zara, apalagi fotonya juga ada, seorang cowok berbelah dagu dengan senyum cool berkedap-kedip di layarnya.
“Halo” dia terdengar jutek.
Baby…” terdengar suara di seberang, Zanetta menunjukkan ekspresi pura-pura muntah.
“Oppsss..ini Zanet, bukan Zara”
“Zara mana?”
“Lagi ngobrol sama mamanya!” jawabnya asal
“Lho? Bukannya kalian sodara?”
“Iye tapi beda ibu bapak!” jawabnya galak.
Zanetta mematikan telponnya, dan menyesal, ketika melihat wallpaper di handphone kakaknya,  sebuah foto hasil editan Photoscape yang menunjukkan gambarnya dan Zara yang berpelukan hangat, senyum mengembang di wajahnya sementara Zara mencium pipinya, keduanya telihat bahagia di foto yang dihiasi bintang dan pita dan juga sebuah tulisan “Me and My Lovely Sista”.

4 komentar:

  1. Artikelnya keren sist like this post
    salam kenal ya dari blogger amatiran lombok utara gak sukses-sukses Lombok 7og4nk. saya follow disini kalo sempat silahkan follow balik di lombok 7og4nk.

    BalasHapus
  2. okay makasiii atas kunjunganx tar q kunjungi bali yak

    BalasHapus
  3. senangnya bisa selalu berpelukan hangat sama keluarga :(
    SELAMAT TAHUN BARU 2012 semua!!! :)

    The Personal Touch

    BalasHapus
  4. terima kasih semoga tahun baru ini kita akan semakin baik daripada tahun sebelumnya :D

    BalasHapus