Sore itu aku duduk di
depan teras rumah orangtuaku, menghirup secangkir kopi panas mengurangi sedikit
beban pikiranku. Sidang perceraian kami, tinggal menghitung hari saja, 3 hari
lagi. Dua tahun menjalani pernikahan yang sia-sia, sebentar lagi semua akan
berlalu..
Tidak ada yang perlu
kami pertahankan lagi, tidak juga hubungan baik keluarga besar kami. Aku memang
harus mengakhiri semua ini dengan Rina, dalam segala hal kami tidak pernah
sepaham. Bahkan untuk kedua kalinya ia berani mengkhianati pernikahan kami..
aku menyerah untuk mencoba memaafkannya.
Semua ini pasti
berlalu, namun satu yang tidak akan pernah berlalu adalah rasa bersalahku
meninggalkanmu dulu Rat… coba saja dulu aku berkeras untuk bertahan dengan
hubungan kita, pasti hari ini aku tidak menelan kepahitan ini. Andai saja aku
tak menghiraukan permintaan kedua pihak keluarga, pasti semua ini tak harus
terjadi. Apakah kamu juga diam-diam mengutuki kehidupanku Rat??.
Semua ini memang
pantas kualami, pasti demikian pikiranmu ya Rat?. Aku memang kejam padamu,
meninggalkanmu begitu saja dan menikah dengan Rina. Namun hari ini, kalau kamu
tahu tentang pernikahan neraka ini, pasti engkau akan ketawa..atau kamu juga
akan menangis buatku.
Rina tak ada bedanya
seperti singa liar kelaparan, bahkan aku kini ada di rumah orang tuaku untuk
menghindari diterkam olehnya. Lihatlah Ratna aku menjadi begitu lemah saat
ini…Aku tersenyum kecut menertawakan diriku sendiri.
Aku tak tahu pasti
apa yang sekarang kamu lakukan dan bagaimana keadaanmu, apakah kamu sudah
menikah juga?, seandainya belum apakah ada tempat buatku kembali di sisimu??.
Sebentar lagi aku berstatus duren, duda keren Rat…masih bolehkah kamu berikan
aku kesempatan kedua??, masih layakkah aku diterima olehmu?.
Ah.. pasti tidak mudah bagimu
menerimaku kembali apapun statusku. Namun ketahuilah Rat, aku menyesal atas
semua yang pernah terjadi.
Setelah perceraian
aku dan Rina, aku mulai bertanya tentang keberadaan Ratna, Ratna yang dulu
hingga sekarang bersemanyam di hatiku…namun getir kudengar ternyata Ratna telah
berangkat ke Jepang mengambil program S2 dan telah menikah serta sekarang
tinggal di sana, ya tinggal di Jepang. Sudah tidak mungkin lagi aku menyisipkan
harapan…hatiku hancur mendengarnya, mungkin sehancur perasaan Ratna yang pernah
kutorehkan di hatinya.
Penulis: Rahmad Nuthihar +
Delicia + Citra Rizcha Maya + Ratna Hermawati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar