Date a girl who reads

Date a girl who reads

Jumat, 13 Januari 2012

Rahasia Gadis (14)

(Adrian)
Takkan pernah sama rasanya
Kehangatan abadi itu, memang datang dari hati

          Aku pernah ingin menukarkan seluruh milikku untuk sesuatu yang berharga dalam ruangan mungil dan hangat ini. Aromanya masih terasa familiar dan selalu membuatku mendapatkan rasa damai yang nyaman. Senyum itu masih seramah dulu, menyambutku.

          “Anakku” bisiknya lembut dan memberiku pelukan hangat nan nikmat “Adrian” Bagaimana bisa dia mengenaliku?
          Aku menatapnya dengan tak percaya, dia masih berdiri di sana. Secantik dan sebijak dulu. Raut muka lembutnya membuatku menyesali segala hal buruk yang pernah kulalui. Dia mengabaikan tatapan penuh tuntutan atas pertanyaanku. Bagaimana bisa dia mengenaliku, sebagai diriku sendiri? Tak ada yang pernah tau bahwa kami adalah dua orang berbeda.
          Dia sibuk menyiapkan penganan kecil, aku bisa menebak dari wanginya yang sangat kuingat jelas; teh melati juga kue kering kelapa jahe bikinannya sendiri.
          “Seorang ibu takkan pernah melupakan anaknya, masih teringat jelas ketika kamu melakukan banyak kenakalan agar mendapatkan hukuman? Dan berakhir di ruangan ini, dengan sebuah pelukan hangat?” dia tersenyum “Kenakalanmu berarti satu hal, bahwa kau merindukan pelukan hangat ibumu. Kemari nak, ibu juga merindukanmu.”


bersambung...
                    

2 komentar:

  1. xixixiix berharap agak panjang bacanya ternyata dikit, kan jadi pengen nambah...

    BalasHapus
  2. hehehehehehehe antara mau bikin penasaran sama lagi nggak kuat ngetik hehehehehehe...sambungannya bakalan secepatnya, makasiii dwah mampir :D

    BalasHapus