Suatu
rahasia akan lebih baik dibiarkan tertutup selamanya, atau kebenaran yang
terbuka, akan mengguncangkan dunia
(Rakendra)
Dalam tayangan ulang,
kuputar lagi, kejadian tadi pagi. Aku tak habis pikir. Otakku terlalu realistis
ataukah memang apa yang kuhadapi adalah sebuah lelucon. Tiba-tiba saja aku
dihadapkan pada pekerjaan yang kupikir hanya terdapat dalam cerita FTV
kacangan. Aku harus menjaga anak gadis orang. Awalnya, kupikir si Gadis, adalah
tipe cewek dengan masalah mental, tapi ternyata, dia…yeah…kupikir dia hanya bermasalah
dengan selera fashionnya yang terlalu
di pengaruhi oleh fantasi fairy tale.
Dia pikir dia siapa? Seorang ballerina?
Tunggu dulu! siapa tahu, mungkin juga dia seorang ballerina. Tapi, hidup mengajarkanku jangan terlalu cepat mengambil
kesimpulan.
Aku masih bisa merekam ulang adegan
perjumpaan kita.
Dia di sana, awalnya aku melihatnya
dari samping, menghadap kursi kosong di depannya dengan tatapan sedih. Matanya
memerah, mungkin dia habis menangis. Tapi ketika melihatku, dia menunjukkan
wajah angkuh; ekspresi seragam para gadis sombong kaya sedunia!
“Gadis?” dengan ragu aku memanggilnya.
Entah mengapa ketika itu, di lidah, saat nama itu terucap, aku bisa mengecap
sebuah rasa. Manis. Seperti campuran caramel dan segarnya strawberry. Oh tidak! Jangan beranggapan aku mengalami syndrome jatuh cinta pada pandangan
pertama. Cinta tak bisa kupercaya. Okay,
aku hanya terpesona. Itu saja!
Aku mengingat bagaimana matanya
menatapku atau lebih tepatnya meneliti. Matanya menggeledahku. Sorot matanya
seperti sinar laser yang membedahku. Pada saat yang sama aku seperti merasa
diintimidasi. Tapi aku mengingat tugasku. Gadis ini gadis yang akan
merepotkanku. Dia terlihat normal walau sedikit menyimpan keanehan.
Aneh ya aneh.., seaneh pertemuan
pertamaku dengan ayahnya. Seseorang yang menyelamatkanku, seseorang yang
membuatku tetap hidup. Setelah keputusasaanku, setelah percobaan bunuh diri
yang kulakukan.
Bodoh, tolol, idiot, adalah kata yang
tepat untukku pada saat itu. Tapi pelajaran yang bisa kutangkap satu hal: Suatu
rahasia akan lebih baik dibiarkan tertutup selamanya, atau kebenaran yang
terbuka, akan mengguncangkan duniamu! Seperti yang kualami.
Sebelumnya, aku hanya anak biasa
dengan kehidupan ala film drama tentang anak terbuang yang biasa. Sederhana.
Tinggal di panti asuhan dengan banyak anak buangan lainnya. Kasihan. Tapi
tolong jangan kasihani kami. Jujur bukan itu yang kami cari. Kami memang tak
punya orang tua, tapi kami saling memiliki satu dan lainnya. Orang tua buat tak
pernah kami anggap ada, jika mereka pernah ada, tentu dalam hati kami
merasakannya.
Aku ingat hari itu, usiaku 15 tahun.
Jarang ada anak seusiaku bisa bertahan tinggal selama itu di sana. Tapi memang
tak ada yang berniat mengadopsiku. Untunglah. Aku juga tak ingin pergi dan
meninggalkan keluargaku yang kusayangi. Adik-adikku juga ibu-ibu panti. Aku
selalu mengingat ketika ada seseorang yang berniat menjadikanku bagian
keluarganya. Aku akan memberontak, apapun caranya. Aku percaya satu hal. Ibu yang
melahirkanku sanggup menelantarkanku, apalagi orang lain.
Hari itu, seperti dalam drama sedih.
Ibu panti mendatangiku, menyerahkan kado, sebuah Sweater rajutan tangan. Dia mengatakan padaku bahwa dia menyangiku,
aku percaya, karena kurasakan dihatiku. Tapi ingatlah, bahwa ketika seseorang
menunjukkan tentang sayangnya, selalu ada sesuatu di balik itu. Beliau bilang,
aku sudah terlalu lama berada di sana. Dia tak mengusirku, hanya saja …okay, dia hanya mengatakan kebenaran.
Sudah saatnya aku menemukan orang tuaku. Dia sedih tentang keadaanku, dan
berharap waktu menyembuhkan salah orang tuaku. Mereka menyuruhku mencari
mereka. Kulakukan dan kecewa.
Aku melihatnya di jauh sana.
Ibuku…seandainya bisa menyebut begitu. Dia cantik, dan aku mendapatkan wajah
tampanku darinya, warisan yang berharga. Sayangnya walau hidup mewah dia tak
ingin mengingat masa lalunya. Dia tipikal cewek kaya, yang hanya mau terlihat
sempurna.Dan memeiliki anak di luar nikah bukanlah sebuah prestasi, aku
diungsikan di panti. Lihatlah kini, dia masih dengan hidup sempurnanya, dari
luar, tapi di dalam???drama! Dia punya suami, yang kuyakin bukan papaku.
Suaminya salah seorang pengacara ternama. Seseorang yang akan mengubah lagu
Nasional “Maju tak gentar, membela yang
bayar”. Mereka mempunyai seorang anak perempuan, adikku. Jujur saja, aku
tak suka dengan sandiwara yang mereka mainkan. Ketika suaminya pergi, dia akan
membukan pintu buat gigolonya, cowok seusiaku. Parah! Aku kecewa dan melupakan
mamaku. Dan papaku? Tak kucoba mencari tau. Aku tak ingin kecewaku bertambah
parah.
Ditengah putus asa bodohku. Ketika
hendakmenabrakkan diri pada kereta api. Pria itu menyelamatkanku. Ayah Si
Gadis. Pak Ardian.
***
Pak Ardian, darinya aku diberi sebuah
kehidupan baru. Pergi dari panti, dan terlalu malu untuk kembali, membuatku
akhirnya memilih jalan ini. Pak Ardian, bukanlah pria favorite banyak orang. Banyak yang membencinya atas apa yang dia
lakukan. Tapi aku tak ingin mempedulikan. Ada benarnya sebuah kalimat yang
mengatakan “Lihatlah lebih dekat” kamu takkan mengenal apapun bila hanya
melihat sekilas. Pria yang … tak bisa dikatakan baik itu, walau tak
menyelamatkan hidupku, setelah mengenalnya lebih jauh akhirnya aku mengakui
betapa aku tak bisa tak bersimpati.
Alih-alih seperti level anak buahnya
yang terbawah. Menjadikanku kurir pengantar aneka jenis narkotika seperti
bisnis yang membuatnya kaya raya. Tugasku jauh sangat sederhana. Dan yang pasti
istimewa.
Aku masih ingat kata-katanya…
“Aku pernah ada dalam posisimu. Tak
ingin merusak jiwamu yang masih baru”
Dia memberiku tugas yang menyenangkan,
yang pada akhirnya membuatku mengenal seseorang, seorang wanita istimewa. Wanita
indah itu adalah “ibu” yang Tuhan kirimkan padaku.
Aku suka pekerjaan pertamaku; hanya
mengantarkan bunga Lily putih dan dan pesan cinta pada sebuah kartu, untuk kekasih
Pak Ardian di masa lalu. Tapi sayang, semuanya begitu cepat berlalu. Malam buta
tadi, dalam nada buru-buru, aku diberi tugas baru. Menyelamatkan Gadis-nya, putri
kesayangannya. Bukan dari siapa-siapa. Tapi dari dirinya.
menyelamatkan gadisnya?hmm apa yg diselamatkan dari si rok balerina haha
BalasHapuswah, aku dari dulu pengen sweater rajutan tangan. cuman sayangnya Almarhum Ibuku tidak pernah membuatnya....
BalasHapus:-(
penasaran! Pak Ardian itu ayahnya?
BalasHapusLinda-->apa yah???itu dia yang bakalan dibahas di bab-bab depan hehehehe, makasii ya udah baca :D
BalasHapusnovelmarried-->sayang banget ya...makasii udah mampir dan baca
belajar-novel
hmmmmm bilang ngggak yak? tunggu bab depan aja hehehe, maksii udah baca :D