Saat
paling kesepian adalah saat kau tak punya siapapun untuk kau ajak bicara, dan kau
akan kembali terkenang kisah lama. Betapa aku merindukan kekasihku yang jauh
pergi, aku ingin menyusulmu sayang.
Tapi janjiku, aku harus ada saat Dominic berada di depan altar dan mengucapkan
janji setia untuk wanita yang akan menemani sepanjang hidupnya.
Kedua
orang tuanya punya kisah cinta yang luar biasa, Oh Der kleine Prinz kini kau telah menjadi pria dewasa. Sudah waktunya
untuk mengalami petualangan hebat itu. Cinta adalah petualangan yang sesungguhnya.
***
Aku
sedang memandang salju yang mulai turun dari balik jendela. Aku merindukan
Desember yang telah pergi. Desember, ada Natal dan tiga hari sebelumnya adalah
hari ulang tahunku, entah bagaimana dengan Desember di tahun ini. Sangat berat
sejak kepergian Gareth, di bulan Maret.
Kami
yang ditinggalkan, mengobati sedih sendiri-sendiri. Setiap hari aku mengunjungi
makamnya dan membacakan buku. Itu cara kami berkomunikasi. Sementara Dominic lebih memilih pergi ke Bali,
tempat indah dimana aku dan Gareth selalu menikmati Desember kami.
Gareth
bermimpi ingin menghabiskan hari tuanya di Pulau Bali; memiliki pondok di
pegunungan, hidup dengan cahaya matahari melimpah, makan sayuran segar dan menikmati
masa tua denganku, wanita yang dicintainya. Namun Tuhan begitu menyayanginya,
hingga terlalu segera menjemputnya.
***
Aku
hendak mengambil novel War and Peace lalu mengunjungi Gareth, saat tanda email
masuk di computer berbunyi. Itu pasti Dominic dan memang benar.
Hai Bu,
Apa kabarmu? Aku sungguh merindukanmu dan kurang
dari seminggu aku akan pulang untuk merayakan ulang tahunmu. Bolehkah jika
tahun ini aku tak memberimu kado? Ibu tahu, aku kehabisan uang untuk sebuah
pondok di Desa Gesing, Bali. Pondok yang sama seperti di buku sketsa ayah. Dan
bolehkah aku meminta lagi? Aku mengingikan milikmu yang sangat berharga,
pemberian lelaki yang sangat mencintaimu. Cincin dari jari manismu, untuk
melamar kekasihku.
Tak terhingga cinta
Pangeran kecilmu.
Gambar: Potongan
adegan video klip Forever and For Always Shania Twain
makasiiiyy :) setor di twitter juga yaaah
BalasHapusternyata ini tulisan fiksi toh , pantesan gak ngerti hehe
BalasHapusAku suka cit ceritanya..
BalasHapusbikin lanjutannya cit..
ficti banget
BalasHapus