Date a girl who reads

Date a girl who reads

Sabtu, 07 Maret 2015

[Review] Saving Francesca: Bagaimana Jika 'Tombol Kehidupanmu' Dimatikan Begitu Saja?



Judul Buku                              : Saving Francesca (Tolong, Aku Dong!)
Jenis Buku                               : Fiksi
Penulis                                    : Melina Marchetta
Alih Bahasa                             : Dewi Sunarni
Desaian dan Ilustrasi Cover    : eMTe
Penerbit                                   : PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan                                   : I April 2006
Tebal                                       : 304 halaman
ISBN                                       : 979-22-2035-6

                Francesca Spinelli pusing berat karena ibunya tiba-tiba depresi, kehilangan semangat hidup, dan hampir tidak mau turun dari tempat tidur. Keluarganya terancam berantakan, apalagi ayahnya sepertinya pasif dan menganggap sepele masalah itu. Satu-satunya hiburan bagi Francesca adalah Will Trombal, cowok keren yang dia taksir, tapi dia malah makin sedih saat mengetahui ternyata Will sudah punya pacar.
            Francesca jadi merasa galau dan kesepian. Apalagi ia merasa tidak cocok dengan teman-teman di sekolah barunya. Teman-teman lamanya yang keren dan selalu dapat ia andalkan, sekarang semakin menjauh. Ia sulit bergaul dan merasa terkucil. Semuanya membuat Francesca tidak tahan lagi. Siapakah yang dapat menolongnya?
            Atau, ia hanya perlu membuka mata dan melihat bahwa justru orang-orang yang ia anggap remeh lah yang justru menyayanginya?
            Eksplorasi yang sangat dalam tentang kedewasaan, jati diri, keluarga, dan persahabatan.
***
            Pernahkah kamu membayangkan bangun di suatu pagi dan keadaannya ternyata tak sama lagi? Pernahkah kamu yang adalah seorang anak, yang memusatkan semua kebutuhanmu pada seorang ibu dan suatu pagi ibumu bahkan ibumu tak lagi bisa memenuhi kebutuhannya sendiri? Tidakkah itu menyerupai keadaan seolah-oleh tombol kehidupanmu dimatikan begitu saja? Ditambah dengan perubahan signifikan dalam hidupmu; hidupmu tercerai berai, kamu bahkan diungsikan ke rumah kerbatmu, teman-teman sekolah lamamu melupakanmu dan teman di sekolah barumu terlalu sulit diraih, kamu jatuh cinta pada orang yang tak seharusnya disaat… siapa sih yang bisa menyalahkan cinta?
            Kamu sungguh butuh pertolongan, tapi siapa yang harus menolongmu? Mungkin pilihan paling bijaksana adalah terima saja hal-hal acak yang menjungkirbalikan hidupmu, tatalah dengan perlahan dan sedikit demi sedikit bersikaplah dewasa. Itulah yang ingin disampaikan oleh Melina Marchetta melalui tokohnya Frankie yang mirip Sophia Loren. Untuk hal semacam ini Marchetta sungguh jagonya. Dia penulis novel remaja favoriteku, dan karena membaca karya sebelumnyalah (Looking for Alibrandri)  aku memutuskan untuk menulis.

            Children's Book Council of Australia Award for Book of the Year for Older Readers (2004), Canberra's Own Outstanding List (COOL) Awards Nominee for Older Readers (2004), Kids Own Australian Literature Awards (KOALA) Nominee for Older Readers (2004), Young Australians' Best Book Award (YABBA) Nominee for Older Readers (2004), West Australian Young Readers' Book Award (WAYRBA) for Older Readers (2004) Parents' Choice Gold Award (2004), S.A. Festival National Children’s Book Award Nominee for Young Adult (2004), W.A. Young Readers Book Award (WAYRA) for Older Readers (2004), YALSA Best Books for Young Adults (Top Ten) (2005) Itu adalah deretan penghargaan untuk karya ini. Marchetta tahu cara menyentuh pikiran remaja melalui tulisan dan mengangkat tema-tema yang berkaitan erat dengan kehidupan mereka. Proses menjadi dewasa, hubungan orang tua-anak, teman dan teman juga hubungan asmara remaja, dan dalam karyanya dia selalu menyelipkan isu lintas budaya Australia- Mediterania.
            Kutipan favoriteku adalah; “People with lost personalities will suffer a great deal more than those with lost virginities―Orang-orang yang kehilangan kepribadian akan menderita lebih banyak daripada mereka yang kehilangan keperawanan." Bukan berarti menyuruh siapa saja untuk kehilangan keperawanannya juga sih, ini terkesan dalam dan membuat berpikir. Untuk ukuran bacaan remaja Saving Francesca cenderung serius namun tak kehilangan citarasa remajanya.
            



1 komentar:

  1. Asli aku juga suka banget buku ini pertama kali baca waktu SMP. Ceritanya "bergizi". Banyak nilai kehidupan yang bisa diambil dari buku ini. Pantes aja ngeborong penghargaan sebanyak itu. :D

    BalasHapus