Date a girl who reads

Date a girl who reads

Kamis, 12 Januari 2017

[Review] The Lover’s Dictionary: Setiap Pasangan Kekasih Memiliki Pilihan Kata-Katanya Sendiri




Keterangan Buku:

Judul                           : Kamus Sang Kekasih  (The Lover’s Dictionary)
Pengarang                   : David Levithan
Penerjemah                  : Rosi L. Simamora
Desain Sampul            : Marcel AW
Penerbit                       : PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Kedua           : Juni 2015
Jumlah Halaman          : 232
ISBN                           : 978-602-03-1454-9




Blurb:
Bagaimana  seseorang menjelaskan cinta? Mungkinkah kita menggambarkan hal yang begitu lazim dan istimewa padasaat bersamaan? Tentang sesuatu yang memiliki kekuatan untuk menguasai hidup kita sepenuhnya, yang membuat kita merasa menjadi bagian yang lebih besar diri kita sendiri?
Dengan gaya yang unik, The Lover’s Dictionary smembangun kisah senuah hubungan dalam bentuk kamus. Melalui entri-entri David Levithan member kita gambaran mengharukan tak terlupakan tentang cinta di era modern.
Yearning,kb/ks. hasrat; Di pusat hasrat ini adalahkeyakinan bahwa segalanya bias sempurna.
Abyss, kb. jurang yang sangat dalam. Ada saatnya aku meragukan segalanya. Ketika aku menyesali segala sesuatu yang telah kauterima dariku, segala sesuatu yang telah kuberikan padamu, dan segenap waktu yang kusia-siakan untuk kita.



Review:
            Saya pikir saya jatuh cinta pada ide Levithan. Dia menulis potongan-potongan kisah cinta dalam bentuk kamus. Brilian!
Setiap entri menurut saya menjadi judul dari barisan-barisan kata yang mewakili kepingan-kepingan kehidupan sepasang kekasih tanpa nama (jika boleh menamakan aku ingin tokoh laki-lakinya bernama Heath dan tokoh perempuannya bernama Sara) Sepertinya mereka baru dua tahun untuk memutuskan hidup bersama.
Di kepala saya, “Heath” memiliki rambut berwarna cokelat terang dengan mata teduh serta senyum hangat dan Sara memiliki rambut sewarna jerami sebahu yang berantakan, senyuman memikat, dan tawa  yang menularkan kebahagiaan pada pendengarnya.
Inilah yang saya sukai dari buku ini, pembaca semacam saya seolah diberi kesempatan untuk memilih semacam apa tokoh untuk cerita ini. Tak ada alur yang jelas, tak ada banyak deskripsi, sedikit berantakan tapi sebagai penggemar hal-hal berantakan saya menyukainya, sangat!




“Heath” adalah pria romantis menurut saya, karena dia menuliskan hal-hal dalam ini untuk “Sara”. Ada beberapa hal yang ada dalam ‘potongan’ cerita mereka yang mungkin juga menjadi beberapa hal yang sama bagi beberapa pasangan kekasih lainnya. Dalam kasus saya pada entri inadvertent. Entri favorite saya adalah cache, dan pada entri lover … seharusnya saya mengutipnya untuk saya kirimkan kepada orang terakhir yang saya putuskan karena kita berdua toh gagal untuk kembali ke ‘akar’ kata ini. Jika suatu hari nanti saya memutuskan untuk menikah (bukan hidup bersama seperti dalam buku ini) maka saya akan mengajukan apa yang tertulis di entri autonomy, tentu saja setelah saya bersedia mengungkapkan seperti apa yang tertulis pada entri catharsis.




Buku ini akan jadi jenis buku yang akan saya bawa dalam perjalanan. Buku yang selalu bisa dibaca kapan saja tanpa pernah bosan.



Harus saya katakan sejujurnya bahwa alasan saya memilih buku ini lebih karena penulisnya pernah menulis 10 Things I Hate About You, walau sebenarnya ketika saya membaca novel kolaborasinya dengan John Green agak sedikit mengecewakan. Bagi saya, walau keduanya penulis hebat tapi akan lebih baik jika saya menikmati karya mereka secara terpisah.
Membaca Kamus Cinta Sang Kekasih merupakan pengalaman membaca yang romantis dan manis. Saya menyukainya. Dan seperti yang saya tuliskan pada judul bahwa “Heath” telah memilih “kata-kata-nya” sendiri untuk mengisi kamusnya dengan “Sara” dan jika saya harus membuat “Kamus Sang Kekasih” saya sendiri, kemungkinan besar saya akan memilih kata-kata yang juga dipilih “Heath” hanya saja yang pasti ada di kepala saya sekarang, saya akan meletakan kata favorite saya; serendipity.



2 komentar: