Date a girl who reads

Date a girl who reads

Sabtu, 25 Februari 2017

[REVIEW] Landline: Jika Kau Punya Kesempatan Kedua Untuk Cinta, Apa Kau Akan Mengambil Keputusan yang Sama?



Keterangan Buku:
Judul               : Landline
Penulis             : Rainbow Rowell
Penerjemah      : Airien Kusumaardani
Desain Sampul : Chyntia Yanetha
Penerbit           : Penerbit Spring
Tanggal Terbit : Depok, 2016
ISBN               : 978-602-743221-1-5
Jumlah halaman: 372

Blurb:
Sebagai mesin waktu, sebuah telepon ajaib tidak terlalu berguna.
Penulis acara TV Georgia McCool tidak benar-benar mengunjungi masa lalu−satu-satunya yang bisa ia lakukan hanya menelponnnya, dan berharap masa lalunya menjawab.
Dan berharap pria itu menjawab.
Karena begitu Georgie sadar ia memiliki telepon ajaib yang bisa menghubungi masa lalu,  ia hanya ingin memulihkan hubungannya dengan sang suami, Neal.
Mungkin Georgie bisa memperbaiki berbagai hal di masa lalu mereka yang sepertinya sudah tidak bisa diperbaiki di masa sekarang. Mungkin telepon konyol itu memberi Georgie kesempatan untuk mengulang semua dari awal lagi …
Apa Georgie ingin mengulang semua dari awal?


“Aku mencintaimu. Aku mencintaimu lebih dari aku membenci segalanya. Kita akan buat arti ‘cukup’ bagi kita sendiri−maukah kau menikah denganku?”

Itu adalah kata-kata yang diucapkan Neal empat belas tahun yang lalu, ketika melamar Georgie. Padahal, beberapa saat sebelumnya mereka putus dan Georgie kehilangan harapan untuk terus dicintai Neal. Namun, di hari Natal Neal berada di depan pintu Georgie dan memintanya untuk menikah.
Selang waktu berlalu Neal dan Georgie menikah, mereka memiliki dua putrid; Alice dan Noomi. Sejauh ini, mereka berhasil membangun pernikahan mereka.
Jika pernikahan adalah tembok bata, maka di tengah-tengah tembok bata milik Georgie dan Neal terdapat lubang; akibat bata yang tanggal ataupun patah. Jika terus dibiarkan, maka tembok bata itu akan luruh.

Menjelang Natal, keluarga mereka hendak bertolak ke Omaha untuk mengunjungi ibu Nealdan tentu saja merayakan Natal. Namun sayang, Georgie harus tertinggal di LA untuk urusan pekerjaan. Project ini merupakan mimpi besarGeorgie dan Seth−sahabat Georgie yang Neal pernah cemburu padanya setengah mati!
Natal yang adalah kesempatan menghangatkan suasana keluarga seharusnya tepat sebagai moment untuk merungangi kebekuan diantara mereka yang mendingin, sayang kesempatan ini sepertinya harus berlalu begitu saja. Georgie sepertinya kehilangan kesempatan untuk menyelamatkan pernikahannya.
Satu-satunya hal yang bisa dilakukan oleh Georgie adalah menelpon dan berbicara pada Neal−sayang bukan Neal suaminya sekarang. Namun Neal yang berada pada masa empat belas tahun yang lalu. Neal yang sebelum melamar Georgie.
Obrolan Georgie dan Neal di masa lalu bisa menentukan kelangsungan masa depan pernikahan mereka.
Saya sudah menyukai cara bercerita Rainbow Rowell sejak membaca Eleanor & Park. Rowell memiliki kekuatan mampu menambahkan pesona pada hal-hal yang sederhana.
Saya terpikat paca cara Rowell bercerita juga membangun kisahnya. Yang perlu digarisbawahi, sebenarnya apa yang Rowell ungkapkan dalam pernikahan Neal dan Georgie bukanlah hal sepele. Pelajaran buat saya (juga perempuan usis panik yang ngebet nikah) bahwa akhir bahagia bukanlah pada saat lamaran diterima. Pernikahan adalah …. Nanti saya saja katakana ketika saya sudah menikah.
Tokoh-tokoh yang ‘dilahirkan’ Rowell juga sangat memikat, saya menyukai Georgie dengan ketidaksempurnaannya dan Neal adalah sosok lelaki yang paling layak untuk dinikahi perempuan manapun. Siapa yang sanggup menolak lelaki yang berkata, “Merawat anakku sendiri bukanlah pengorbanan,. Itu kewajiban orang tua.” Selain itu tambahan Seth, ibu Georgie yang sensual beserta suami ketiganya yang hanya tigatahun lebih tua dari Gerorgie menambah suasana hidup dalam novel ini, demikian pula Heather adik beda ayah Georgie yang memberi kejutan kecil.
Saya selalu suka novel yang mengantarkan pesan pada pembacanya, dan pesan dari novel ini adalah, “Apakah cinta sudah cukup. Bagaimana seseorang tahu apakah cinta sudah cukup? Itu pertanyaan yang sangat bodoh. Misalnya, waktu kau jatuh cinta, waktu kau seberuntung itu, menurutmu siapa dirimu berani-beraninya bertanya apakah cinta cukup untuk membuatmu bahagia? Cinta tidak selalu cukup. Hanya karena mencintai seseorang itu bukan berarti kalian cocok untuk hidup bersama-sama.Cocok bersama adalah sesuatu yang harus di usahakan. Itu adalah sesuatu yang harus diwujudkan−karena kau saling mencintai.”
Terima kasih Rowell! Saya suka buku ini!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar